Saturday, April 13, 2019

Cerita Sex Nikmatnya Memek Pembantu Muda


Cerita Sex - Saat ini aku bekerja manager di sebuah perusahaan di kota Semarang, disamping pekerjaan kantorean akau juga membuka usaha di rumah yaitu klontongan ya sambil nyelam minum air ada tambahan sedikit aku kumpulin, saat ini aku sudah menikah tapi istriku tau akan hobiku tentang hasratsexku yang agak nyeleweng yaitu suka mencari cewek daun muda supaya aku tetap awet muda hehe.

Oya para pecinta cerita sex belum perkenalan namaku David umurku 37 tahun , aku selalu saja mendapat koneksi dari rekan kerjaku karena memang pekerjaanku juga menunjang untuk hal itu, tapi yang disayangkan adalah istriku mengetahui kalau aku mempunyai banyak simpanan suatu saat dia meninggalkanku tanpa sepengetahuanku, tapi cuek saja malah aku bisa melampiaskan hasrat sexku lebih leluasa.

Dulu aku sempat punya pembantu tapi karena pembantu ingin menikah didesanya jadi aku terpaksa mencari yang baru lagi, jujur saja aku kuwalahan untuk mengurus pekerjaan rumah dan rasanya ingin mencari obat stress, aku mendatangi sebuah jasa penyalur PRT dan aku menemukan calon yang menarik perhatianku namanya Hepy aku cari infonya dia masih berumur 17 tahun.

Wajahnya cukup cantik dengan lesung pipinya yang bikin manis, bibirnya tipis dengan mata yang bersayu sayu, seandainya dia mau berdandan pastinya lebih cantik mungkin saja dia jadi artis ibu kota karena sudah mempunyai modal wajah yang cantik, aku lihat bodynya juga cukup padat walupun dia mungil langsung saja aku menerima dia sebagai PRT di rumahku.

Setelah seminggu di rumahku dia memang orangnya gesit dalam mengurus rumah, kadang aku juga menginttip kegiatan dia sedang memakai kaos yang ketat membuat hasrat sexku muncul, dengan memakai rok mininya aku mendekati dia dan iseng dari belakang aku cubit pahanya yang putih itu, Hepy sedikit kaget namun setelah melihat wajahku dia hanya menunduk kepalanya dengan manja.


Agen Judi Poker - Dan saat aku pulang dari kantor aku kembali melihat dia sedang mengepel antaia dengan menggunakan pakain daster yang tipis sambil nungging, aku pulang disuguhkan pemandangan yang membuat rudalku berdiri, pantatnya bergoyang ke kanan kekiri Nampak garis celana dalamnya yang membayang di dasternya tak lama kemudian aku sengaja menepuk bokongnya sambil berkata:

“itu ngepel atau sedang gotyang dangdut Hepy, kok aku melihat pantat kamu jadi terangsang sekali

Hepy hanya sedikit senyum dan tertawa lirih mendengar komentarku dan kembali meneruskan pekerjaannya, ehh tak taunya malah dia semakin kencang menggoyangkan pantatnya.

Karena aku gemas dengan apa yang dilakukan Hepy aku pegang bokongnya untuk menahan goyangannya, aku melihat bokong yang sangat seksi sekali aku mainkan kedua jempolku diantara selakangannya gadis itu, kemudia dia menghentikan gerakannya dan mengehentikan tawanya, tangan kananku mengelus paha sebelah kanannya sampai masuk kedalam dasternya.

“Maaf ndoro jangan bergitu, cegah Hepy”

“nggak apa pa kok sayang , gak usah takut”

“Wisit tetap bertahan , jangan Ndoroo jangan sekarang..!!

Perkataan Wsiti semakin membuat aku nafsu, dengan terburu buru Hepy berdiri dan bergegas membereskan ember dan kain lapnya kemudian dia menuju ke dapur.

Ya udah aku biarkan Hepy menyelesaikan pekerjaannya yang ada di dapur, malam harinya pukul 7 malam aku meminta bantuan Hepy untuk memijat punggungku yang pegal karena seharian rutinitasku di kantor memang banyak pekerjaan, agar tubuhku fit kembali untuk hari besok tak ada salahnya aku member pengalaman baru kepada gadis Hepy.

Aku memanggil Hepy untuk menuju kekamarku dan membawa minyak gosok , tak lama dia dating masih memakai daster yang tipisnya, aku suruh untuk duduk disampingku.

Langsung saja jemarinya menyentuh punggungku yang sudah diolesi dengan minyak gosok, sambil aku ajak ngorol dia.

“Hepy kamu ndak sudah punya pacar belum” kataku

“hmmm dengan jawaban yang lama dia berkata kalau disini belum ndoro”

“lhhooo kok kalau disini , berarti diluar sana Hepy punya ya???

“dengan senyumannya yang khas itu dia menjawab “ dulu waktu didesa aku punya pacar tapi sudah aku putus”

“lha emang kenapa ???

“habis dia mau enaknya sendiri , dia mintanya ngajak gituan terus tapi kalau diajak menikah gak mau, ya aku putisin dia aja Ndooro.”

Dengan rasa penasaran aku langsung membalikkna badanku supaya dadaku yang gantian diurutnya, sambil menatap wajahnya yang manis itu, “gituan giman maksutnya??Seolah olah aku membodohi dia, apakah akamu tidak suka??

“ya itu ndoroo maksutnya ngajak kelon bareng tidur berdua telanjang, ya begituan ndorro”

Muka Hepy memerah sedikit malu.

“lha kamu mau aja diajak gituan, tanyaku

“ya maksutnya begini ndorrro kalau hanya menghisap burungnya saja Hepy juga gak apa apa , tapi kalau mau yang lainnya Hepy aku tolak.”

Dengan perkataan Hepy tadi spontan saja burungku langsung tegang dibuatnya. Aku juga tertawa mendengar pekataan yang polos tersebut, lha emang gak belepotan hehe.

“ah enggak juga ndoro yang penting Hepy masih perawan”

Lha kenapa kalau kamu juga suka kok putus pacarannya,

“ya karena lama kelamaan ngeselin sih, soalnya kalau diajak macem macaem mau, tapi dia malah maen pada wanita lainnya , untung saja Hepy hanya kasih emutan saja gak lebih jadi aku masih perawan Ndorooo”

Aku pancing dia dengan candaanku, “lha emangnya kalau gituan aja apa gak pengen coba yang beneran ?? godaku sambil melihat wajahnya yang kembali memerah.

“Ehh katanya kalau gituan sakit ya dan bisa hamil?? Tanya Hepy dengan polosnya.

Kini tubuh Hepy agak membungkuk sambil menggosokkan minyak keperutku , saat itu aku melihat gundukan payudaranya yang tidak ditopangi BH sungguh masih alami dan bersih putingnya dan susunya sangat montok sekali payudaranya Hepy, tanganku sambil mengelus ngelus pahanya yang mengankang , aku menggodanya .

“Jika kalau sama Ndoro Hepy apakah sudi ngasih beneran atau hanya diemut saja”suasan semakin memanas saat itu.

Aku lihat pipi Wisit semakin memerah agak malu mungkin, “tapi aku disini Cuma pembantu Ndoroo mask iya sih pembantu? Kan disini aku Cuma pelayan rumah tangga.

“lha itu juga kan namanya melayani juga Hepy, betul kan?? Aku lihat dia sedikit tersenyum manis.

“nanti kalau aku hamil giman ndoro???

Jangan taku Hepy nanti kalau hamil ndooro yang tanggung jawab , lagian ini baru pertama kalinya nggak bakal hamil, meskipun dia sedikit malu dan ragu , Wsiti menurut perkataanku dan menyikap dasternya diangkatnya.

Kemudian Wsiti meletakkna pantatnya diatas pahaku, dengan rasa yang agak tegang aku mengelus ngelus rambutnya untuk membuat dia tenang, tangan dia menyikap payudaranya sesat aku melihat tubuhnya yang nyaris telanjang , sementar wajah Hepy menoleh menyamping seakan akan membuang wajahnya kekanan, karena tidak sabar aku tarik pinggang Hepy dan aku rebahkan disampingku.

Mungkin seumur hidupnya baru merasakan kasur yang super empuk , langsung saja kau sergap dari atas aku ciumi bibirnya yang tersenyum malu, aku memulai permainan panas ini dengan menggerayangi seluruh tubuhnya meremas remas kedua payudaranya yang kenyal, putingnya yang tegak aku mainkan sampai berwarna merah muda.

Payudaranya montok cukup tanganku untuk memeras terus, tidak menggantung payudaranya sungguh kencang gadis desa ini sungguh ranum siap untuk dinikmati.

Ouuhhhh mmmmmMMmmm ndorooooo ehmmmmmm burungnya ndoro mau aku hisep gak ??”kata Wsiti dengan nafas yang cepat”

“kalau mau ngemut burungku lepas dulu celana kamu Hepy”

Lalu dia bangkit dan melorotkan celana dalammnya dan gadis desa ini benar benar telanjang bulat di depan mataku, dengan perlahan wajah Hepy mendekat diselakanganku meraih kejantananku sambil menata rambutnya kebelakang, dia gantian melorotkan celana dalamku terlihat wajahnya yang tepenganga melihat kejantananku. Mungkin ia membayangkan bagaimana benda berotot sebesar itu dapat masuk di tubuhnya.

Aku segera merasakan sensasi yang luar biasa ketika Hepy mulai mengulum kejantananku, memainkan lidahnya dan menghisap dengan mulut mungilnya sampai pipinya ‘kempot’. Gadis ini ternyata pintar membuat kejantananku cepat gagah.

“Ehm… srrrp… mmm… crup! Ahmm… mmm… mmmh..! Nggolo (ndoro)..! Hangang keyas-keyas(jangan keras-keras)..! Srrrp..!”

Cerita Sex Terbaru - Gadis itu tergeliat dan memprotes ketika aku meraih payudaranya yang montok dan meremasinya. Namun aku tak perduli, bahkan tangan kananku kini mengelus belahan pantat Hepy yang bulat penuh, terus turun sampai ke bibir kemaluannya yang masih jarang-jarang rambutnya. Maklum, masih perawan.

Gadis itu tergelinjang tanpa berani bersuara ketika jemariku menyibakkan bibir kemaluannya dan menelusup dalam kemaluannya yang masih perawan.

Merasa kejantananku sudah cukup gagah, kusuruh Hepy mengambil pisau cukur di atas meja, lalu kembali ke atas ranjang. Tersipu-sipu gadis perawan itu mengambil bantal berusaha untuk menutupi ketelanjangannya.

Malu-malu gadis itu menuruti perintah majikannya berbaring telentang menekuk lutut dan merenggangkan pahanya, mempertontonkan rambut kemaluannya yang hanya sedikit.

Tanpa menggunakan foam, langsung kucukur habis rambut di selangkangan gadis itu, membuat Hepy tergelinjang karena perih tanpa berani menolak. Kini bibir kemaluan Hepy mulus kemerah-merahan seperti kemaluan seorang gadis yang belum cukup umur, namun dengan payudara yang kencang.

Dengan sigap aku menindih tubuh montok menggiurkan yang telanjang bulat tanpa sehelai benang pun itu. Tersipu-sipu Hepy membuang wajah dan menutupi payudaranya dengan telapak tangan. Namun segera kutarik kedua tangan Hepy ke atas kepalanya, lalu menyibakkan paha gadis itu yang sudah mengangkang. Pasrah Hepy memejamkan mata menantikan saatnya mempersembahkan keperawanannya.

Gadis itu menahan nafas dan menggigit bibir saat jemariku mempermainkan bibir kemaluannya yang basah terangsang. Perlahan kedua paha mulus Hepy terkangkang semakin lebar. Aku menyapukan ujung kejantananku pada bibir kemaluan gadis itu, membuat nafasnya semakin memburu.

Perlahan tapi pasti, kejantananku menerobos masuk ke dalam kehangatan tubuh perawan Hepy. Ketika selaput dara gadis manis itu sedikit menghalangi, dengan perkasa kudorong terus, sampai ujung kejantananku menyodok dasar liang kemaluan Hepy.

Ternyata kemaluan gadis ini kecil dan sangat dangkal. Kejantananku hanya dapat masuk seluruhnya dalam kehangatan keperawanannya bila didorong cukup kuat sampai menekan dasar kemaluannya. Itu pun segera terdesak keluar lagi.

Hepy terpekik sambil tergeliat merasakan pedih menyengat di selangkangannya saat kurenggutkan keperawanan yang selama ini telah dijaganya baik-baik. Tapi gadis itu hanya berani meremas-remas bantal di kepalanya sambil menggigit bibir menahan sakit.

Air mata gadis itu tak terasa menitik dari sudut mata, mengaburkan pandangannya. Hepy merintih kesakitan ketika aku mulai bergerak menikmati kehangatan kemaluannya yang serasa ‘megap-megap’ dijejali benda sebesar itu. Namun rasa sakit dan pedih di selangkangannya perlahan tertutup oleh sensasi geli-geli nikmat yang luar biasa.

Cerita Dewasa - Tiap kali kejantananku menekan dasar kemaluannya, gadis itu tergelinjang oleh ngilu bercampur nikmat yang belum pernah dirasakannya. Kejantananku bagai diremas-remas dalam liang kemaluan Hepy yang begitu ‘peret’ dan legit. Dengan perkasa kudorong kejantananku sampai masuk seluruhnya dalam selangkangan gadis itu, membuat Hepy tergelinjang-gelinjang sambil merintih nikmat tiap kali dasar kemaluannya disodok.

“Ahh… Ndoro..! Aa… ah..! Aaa… ahk..! Oooh..! Ndorooo… Hepy pengen… pih… pipiiis..! Aaa… aahh..!”

Sensasi nikmat luar biasa membuat Hepy dengan cepat terorgasme.

“Tahan Nduk! Kamu nggak boleh pipis dulu..! Tunggu Ndoro pipisin kamu, baru kamu boleh pipis..!”

Dengan patuh Hepy mengencangkan otot selangkangannya sekuat tenaga berusaha menahan pipis, kepalanya menggeleng-geleng dengan mata terpejam, membuat rambutnya berantakan, namun beberapa saat kemudian.

“Nggak tahan Ndorooo..! Ngh…! Ngh…! Ngggh! Aaaiii… iik..! Aaa… aaahk..!” Tanpa dapat ditahan-tahan, Hepy tergelinjang-gelinjang di bawah tindihanku sambil memekik dengan nafas tersengal-sengal.


Agen Poker Online - Payudaranya yang bulat dan kenyal berguncang menekan dadaku saat gadis itu memeluk erat tubuh majikannya, dan kemaluannya yang begitu rapat bergerak mencucup-cucup.

Berpura-pura marah, aku menghentikan genjotannya dan menarik kejantananku keluar dari tubuh Hepy.

“Dibilang jangan pipis dulu kok bandel..! Awas kalau berani pipis lagi..!”

Tampak kejantananku bersimbah cairan bening bercampur kemerahan, tanda gadis itu betul-betul masih perawan. Gadis itu mengira majikannya sudah selesai, memejamkan mata sambil tersenyum puas dan mengatur nafasnya yang ’senen-kamis’. Di pangkal paha gadis itu tampak juga darah perawan menitik dari bibir kemaluannya yang perlahan menutup.

Aku menarik pinggang Hepy ke atas, lalu mendorong sebuah bantal empuk ke bawah pantat Hepy, membuat tubuh telanjang gadis itu agak melengkung karena pantatnya diganjal bantal. Tanpa basa-basi kembali kutindih tubuh montok Hepy, dan kembali kutancapkan kejantananku dalam liang kemaluan gadis itu.

Dengan posisi pantat terganjal, klentit Hepy yang peka menjadi sedikit mendongak. Sehingga ketika aku kembali melanjutkan tusukanku, gadis itu tergelinjang dan terpekik merasakan sensasi yang bahkan lebih nikmat lagi dari yang barusan.

“Mau terus apa brenti, Nduk..?” godaku.

“Aii… iih..! He.. eh..! Terus Ndorooo..! Enak..! Enak..! Aahh… Aiii… iik..!”

Tubuh Hepy yang montok menggiurkan tergelinjang-gelinjang dengan nikmat dengan nafas tersengal-sengal diantara pekikan-pekikan manjanya.

“Ooo… ohh..! Ndoroo.., Hepy pengen pipis.. lagiii… iih..!”

“Yang ini ditahan dulu..! Tahan Nduk..!”

“Aa.. aak..! Ampuuu… unnhh..! Hepy nggak kuat… Ndorooo..!”

Seiring pekikan manjanya, tubuh gadis itu tergeliat-geliat di atas ranjang empuk.

Pekikan manja Hepy semakin keras setiap kali tubuh telanjangnya tergerinjal saat kusodok dasar liang kegadisannya, membuat kedua pahanya tersentak mengangkang semakin lebar, semakin mempermudah aku menikmati tubuh perawannya.

Tips Bermain Poker - Dengan gemas sekuat tenaga kuremas-remas kedua payudara Hepy hingga tampak berbekas kemerah-merahan. Begitu kuatnya remasanku hingga cairan putih susu menitik keluar dari putingnya yang kecoklatan.

“Ahhhk..! Aaa.. aah! Aduu.. uhh! Sakit Ndorooo..! Hepy mau pipiiiiss..!”

Dengan maksud menggoda gadis itu, aku menghentikan sodokannya dan mencabut kejantanannya justru disaat Hepy mulai orgasme.

“Mau pipis Nduk..?” tanyaku pura-pura kesal.

“Oohh… Ndorooo… terusin dong..! Cuma ‘dikit, nggak pa-pa kok..!” rengek gadis itu manja.

“Kamu itu nggak boleh pipis sebelum Ndoro pipisin kamu, tahu..?” aku terus berpura-pura marah.

Tampak bibir kemaluan Hepy yang gundul kini kemerah-merahan dan bergerak berdenyut.

“Enggak! Enggak kok! Hepy enggak berani Ndoro..!”

Hepy memeluk dan berusaha menarik tubuhku agar kembali menindih tubuhnya. Rasanya sebentarlagi gadis itu mau pipis untuk ketiga kalinya.

“Kalau sampai pipis lagi, Ndoro bakal marah, lho Nduk..?” kuremas kedua buah dada montok Hepy.

“Engh… Enggak. Nggak berani.” Wajah gadis itu berkerut menahan pipis.

“Awas kalau berani..!” kukeraskan cengkeraman tangannya hingga payudara gadis itu seperti balon melotot dan cairan putih susu kembali menetes dari putingnya.

“Ahk! Aah..! Nggak berani, Ndoro..!”

Hepy menggigit bibir menahan sakitnya remasan-remasanku yang bukannya dilepas malah semakin kuat dan cepat. Namun gadis itu segera merasakan ganjarannya saat kejantananku kembali menghajar kemaluannya. Tak ayal lagi, Hepy kembali tergiur tanpa ampun begitu dasar liang kemaluannya ditekan kuat.

“Ngh..! Ngh..! Nggghhh..! Ahk… Aaa… aahhh..! Ndorooo… ampuuu… uun..!”

Tubuh montok gadis itu tergerinjal seiring pekikan manjanya.

Begitu cepatnya Hepy mencapai puncak membuat aku semakin gemas menggeluti tubuh perawannya. Tanpa ampun kucengkeram kedua bukit montok yang berdiri menantang di hadapanku dan meremasinya dengan kuat, meninggalkan bekas kemerahan di kulit payudara Hepy.

Sementara genjotan demi genjotan kejantananku menyodok kemaluan gadis itu yang hangat mencucup-cucup menggiurkan, bagai memohon semburan puncak.

Gadis itu sendiri sudah tak tahu lagi mana atas mana bawah, kenikmatan luar biasa tidak henti-hentinya memancar dari selangkangannya. Rasanya seperti ingin pipis tapi nikmat luar biasa membuat Hepy tidak sadar memekik-mekik manja.

Kedua pahanya yang sehari-hari biasanya disilangkan rapat-rapat, kini terkangkang lebar, sementara liang kemaluannya tanpa dapat ditahan-tahan berdenyut mencucup kejantananku yang begitu perkasa menggagahinya. Sekujur tubuh gadis itu basah bersimbah keringat.

“Hih! Rasain! Dibilang jangan pipis! Mau ngelawan ya..!” Gemas kucengkeram kedua buah dada Hepy erat-erat sambil menghentakkan kejantananku sejauh mungkin dalam kemaluan dangkal gadis itu.

Hepy tergelinjang-gelinjang tidak berdaya tiap kali dasar kemaluannya disodok. Pantat gadis itu yang terganjal bantal empuk berulangkali tersentak naik menahan nikmat.

“Oooh… Ndorooo..! Ahk..! Ampun..! Ampun Ndoroo..! Sudah..! Ampuuu.. unn..!” Hepy merintih memohon ampun tidak sanggup lagi merasakan kegiuran yang tidak kunjung reda.

Begitu lama majikannya menggagahinya, seolah tidak akan pernah selesai. Tidak terasa air matanya kembali berlinang membasahi pipinya. Kedua tangan gadis itu menggapai-gapai tanpa daya, paha mulusnya tersentak terkangkang tiap kali kemaluannya dijejali kejantananku, nafasnya tersengal dan terputus-putus.

Bagian dalam tubuhnya terasa ngilu disodok tanpa henti. Putus asa Hepy merengek memohon ampun, majikannya bagai tak kenal lelah terus menggagahi kegadisannya. Bagi gadis itu seperti bertahun-tahun ia telah melayani majikannya dengan pasrah.

Daftar Situs Poker - Menyadari kini Hepy sedang terorgasme berkepanjangan, aku tarik paha Hepy ke atas hingga menyentuh payudaranya dan merapatkannya. Akibatnya kemaluan gadis itu menjadi semakin sempit menjepit kejantananku yang terus menghentak keluar masuk.

Hepy berusaha kembali mengangkang, namun dengan perkasa semakin kurapatkan kedua paha mulusnya. Mata Hepy yang bulat terbeliak dan berputar-putar, sedangkan bibirnya merah merekah membentuk huruf ‘O’ tanpa ada suara yang keluar. Sensasi antara pedih dan nikmat yang luar biasa di selangkangannya kini semakin menjadi-jadi.

Aku semakin bersemangat menggenjotkan kejantananku dalam hangatnya cengkeraman pangkal paha Hepy, membuat gadis itu terpekik-pekik nikmat dengan tubuh terdorong menyentak ke atas tiap kali kemaluannya disodok keras.

“Hih! Rasain! Rasain! Nih! Nih! Nihh..!” aku semakin geram merasakan kemaluan Hepy yang begitu sempit dan dangkal seperti mencucup-cucup kejantananku.

“Ahh..! Ampuuu…uun… ampun… Ndoro! Aduh… sakiit… ampuuu… un..!”

Begitu merasakan kenikmatan mulai memuncak, dengan gemas kuremas kedua payudara Hepy yang kemerah-merahan berkilat bersimbah keringat dan cairan putih dari putingnya, menumpukan seluruh berat tubuhku pada tubuh gadis itu dengan kedua paha gadis itu terjepit di antara tubuh kami, membuat tubuh Hepy melesak dalam empuknya ranjang.

Pekikan tertahan gadis itu, gelinjangan tubuhnya yang padat telanjang dan ‘peret’-nya kemaluannya yang masih perawan membuatku semakin hebat menggeluti gadis itu.


Situs Judi Poker - “Aduh! Aduu… uuhh… sakit Ndoro! Aaah… aaamm… aaammpuuun… ampuuu… uun Ndoro.. Hepy… pipiiii… iiis! Aaammm… puuun..!”

Dan akhirnya kuhujamkan kejantananku sedalam-dalamnya memenuhi kemaluan Hepy, membuat tubuh telanjang gadis itu terlonjak dalam tindihanku, namun tertahan oleh cengkeraman tanganku pada kedua buah dada Hepy yang halus mulus.

Tanpa dapat kutahan, kusemburkan sperma dalam cucupan kemaluan Hepy yang hangat menggiurkan sambil dengan sekuat tenaga meremas-remas kedua buah dada gadis itu, membuat Hepy tergerinjal antara sakit dan nikmat.

“Ahk! Auh..! Aaa… aauuhh! Oh… ampuuu…uun Ndoro! Terus Ndoro..! Ampuuun! Amm… mmh..!Aaa… aaakh..!”

Dengan puas aku menjatuhkan tubuh di sisi tubuh Hepy yang sintal, membuat gadis itu turut terguling ke samping, namun kemudian gadis itu memeluk tubuhku. Sambil terisak-isak bahagia, Hepy memeluk tubuhku dan mengelus-elus punggungku.

Masih dengan posisi tersebut aku berfikir untuk menaikkan gaji Hepy 3 x lipatnya , supaya dia betah untuk bekerja dan menemaniku disini setiap saat , dengan tubuh yang masioh lemas Hepy bergeluntur turun dari ranjang dan melakukan gerakan melompat lompat, aku bertanya “ngapaiann kamu Hepy”

“katanya biar tidak hamilharus lompat lompat ndorrooo , giman sih”

Aku tebahak mendengarnya sungguh polosnya gadis ini , melihat cairan kental yang turun dari selakangannya tanpa ada bulu sehelaipun.

Post By : Bet2Poker

Friday, April 12, 2019

Cerita Bispak - Cerita Dewasa Teman Sekaligus Partner Seks


Cerita Bispak - Perkenalkan, namaku Atmo. Seorang pemuda desa yang jauh dari kata tampan, cenderung kepada nampan (alas untuk membawa gelas/piring). Dengan kulit sawo terlalu matang, 168cm/80kg. Seorang yang bergelar MA (mahasiswa abadi) di sebuah universitas negeri terkenal yang terletak di kota sarkem, hehehe. Kali ini aku akan berbagi pengalaman dengan seorang teman dekatku, yang selalu kuhibur di saat sedih, dan selalu menghilang di saat bertemu lelaki ganteng. Batinku cuma bisa bilang “wooo wedyusss!!”.

Sebut saja nama temanku ini Riri. Tingkah polahnya seringkali membuatku kesal, tapi juga kerap membuatku merasa kangen karena manjanya. Selalu cuek dengan keadaan sekitar, bahkan di saat aku sedang berduaan dengan Ana (mantan pacar di ceritaku yang pertama), dengan seenak hati nyelonong masuk ke kamar kostku, dan dengan sengaja menginjak kantong menyanku sembari memasang wajah menggoda. Ya, dia memang sudah tau hal hal seperti itu dari pergaulan dan mudahnya akses situs dewasa saat itu. Tapi, sebenarnya dia sama sekali belum pernah melakukannya. She’s a naughty virgin…

Situs Judi Poker - Perkenalanku dengan Riri dimulai saat tergabung dalam satu grup saat mengikuti ospek. Orangnya asik, easy going, pribadi yang menyenangkan. Saat itu hanya sebatas berteman biasa saja, tanpa ada perasaan lain yang masuk di dalam pertemanan kami. Seiring perjalanan waktu kamipun semakin sering pergi berdua, entah itu sekedar keluar untuk makan, mengerjakan tugas di warnet, bahkan belanja kebutuhan sehari hari pun kadang kita lakukan bersama.

Karena rutinitas tersebut, timbul pertanyaan di benakku, apa ini yang dinamakan Teman Tapi Mesra?. Tapi sesegera mungkin kusingkirkan jauh jauh pikiran itu, dan memilih untuk menjalani apa adanya saja. Dimana saat itu juga aku masih menjalin hubungan asmara dengan Ana, dan Riri juga kuketahui mempunyai seorang kekasih di kampungnya. Oh iya, Riri adalah seorang gadis yang berasal dari daerah dataran tinggi jawa tengah. Kebayang kan, kebanyakan gadis dataran tinggi memiliki paras alami dengan kulit yang putih dihiasi pipi yang kemerahan.

Masa perkuliahan memasuki masa dimana jadwal sudah tidak dapat dinego, alias padat. Intensitas kami untuk bertemu pun menjadi berkurang, dari yang tadinya seminggu bisa hampir tiap hari jalan bareng, sekarang bisa seminggu sekali pun udah sukur. Hingga pada akhirnya kami benar benar terpisah untuk waktu yang lumayan lama dikarenakan kesibukan kami mengejar target perkuliahan.

Aku sibuk dengan tugas perkuliahanku dan beberapa organisasi kampus yang aku ikuti, sedangkan Riri, selain dengan kesibukan yang sama, dia juga bekerja part time di salah satu tempat persewaan kepingan CD terkenal. Hingga pada suatu malam Riri menelponku untuk segera menjemputnya di kost. Akupun segera meluncur menjemputnya.


Agen Judi Poker - Tak selang berapa lama, akupun sampai di depan kostnya dan ku sms dia bahwa aku telah sampai. Setelah dia keluar menemuiku, kuperhatikan ada sesuatu yang baru saja terjadi padanya. Mukanya kelihatan lesu, matanya sembab seperti orang yang habis menangis. Akupun bertanya padanya, “kamu kenapa Ri?”. Diapun diam, tak sepatah kata keluar dari mulut mungilnya, yang kulihat hanyalah matanya yang mulai berkaca kaca. Saat itu kugenggam tangannya dan kutarik dia agar segera naik ke atas motorku.

Pikirku mungkin dengan kuajak dia jalan sekalian makan malam, dia akan lebih tenang sehingga mau menceritakan masalahnya padaku. Akhirnya kamipun berangkat menyusuri jalan kampung yang di sebelahnya terdapat selokan besar yang memanjang. Disepanjang perjalanan, Riri hanya berpegangan pada pinggangku dengan kepalanya bersandar di punggungku, tanpa berkata apapun, hanya sesekali terdengar sesenggukan darinya. Setelah kurasa dia lebihbtenang, motorku pun aku arahkan ke tempat biasa kami makan malam. Tempat dengan suasana alami dan tenang.

Pada saat makan malam itu, aku mulai bertanya lagi, karena kupikir moment nya yang sudah tepat. “Kamu sebenernya kenapa sih, kok dsri yang biasanya ceria, sekarang malah nangis sesenggukan kaya tadi?”, Tanyaku. Diapun menjawab, “aku habis berantem sama cowokku, terus kami putus”. Cukup kumaklumi kenapa Riri bisa sesedih itu. Cowoknya adalah satu satunya yang ia cintai saat itu, karena mereka kenal dan dekat sudah dari sekolah dasar.

Setelah kutahu sebabnya Riri bersedih, akupun berusaha menghiburnya dengan segala cara. Dan akhirnya aku bisa membuatnya tersenyum kembali. Malam itupun akhirnya aku mengantarkannya pulang ke kost dengan perasaan lega berhasil menghiburnya. Dan sebelum pulang, akupun berpesan padanya, “kalau kamu perlu aku, sms aja ya, aku usahakan ada buatmu.” Diapun mengiyakan dengan diiringi senyum manisnya.

Akupun meluncur pulang dengan sambil mengingat ingat kejadian yang baru saja aku alami. Tapi pikiranku justru terfokus pada saat aku memboncengkannya, dan dia yang tadinya hanya berpegangan pada pinggangku, akhirnya memelukku dari belakang. Otomatis aku merasakan sepasang benda kenyal yang ikut bersandar di punggungku selain kepalanya. lelaki mana sih yang gak On ngalami kejadian kaya gitu, kecuali sekong, hehe. Tapi aku masih ingat akan siapa diriku dan hubunganku dengannya, aku tidak akan merusak itu.

Setelah kejadian malam itu, kami mulai sering jalan berdua lagi, masih terus kuhibur dia. Tentu saja tanpa sepengetahuan Ana, dan harus pintar pintar bagi jadwal. Apalagi Ana mulai sering menginap di kostku. Aku ingat pada saat itu ada sebuah aplikasi bernama “buku muka”, dan di sela waktu mengerjakan tugas kuliah di warnet, Riri minta dibuatkan satu akun olehku, dan akupun melaksanakannya. Tapi ternyata semua kisah terlarangku dengannya dimulai saat itu.

Riri yang memang suka dan mudah bergaul, akhirnya mempunyai banyak teman baru dari aplikasi tersebut. Riri pada saat itu menjadi lebih sering mondar mandir ke warnet, hanya untuk menyapa sahabat dari dunia maya nya. Sebenarnya aku sama sekali tidak masalah, biarpun intensitas kami bertemu menjadi berkurang. Hanya ada satu hal yang aku takutkan untuk terjadi. Yaitu bertemu dengan penikmat wisata lendir dengan modal SSI seperti kita, hehehe…yang tentunya kebanyakan mencari mangsa lewat dunia maya.

Lama tak bertemu dengan Riri untuk entah yang keberapa kali, penampilannya berubah 180°. Dari yang tadinya selalu mengenakan jilbab, sekarang kemana mana lebih sering memakai hotpants. Dari gadis desa lugu, sekarang berani menyulut rokok dihadapanku. Saat itu spontan tanganku hampir menamparnya. Dia pun menunduk ketakutan.

Aku dengan tegas bertanya, “kamu kenapa lagi? Jadi gila kaya gini!!! Mau dibilang gaul?!!”. Setelah kucecar dengan banyak pertanyaan dan nada yang tinggi, Riri akhirnya mengaku, hal tersebut karena dia terbawa oleh pergaulannya dengan seorang lelaki yang dia kenal lewat dunia maya. Mereka sering dugem, pulang larut bahkan cenderung subuh. Hal yang kutakutkan ternyata benar benar terjadi.

Cara Bermain Poker - Tapi aku tidak mau secepat itu men-judge sahabatku sendiri. Semoga saja dia tidak berbuat lebih jauh dari itu (walaupun di dalam hati, kalau berbuat lebih jauh sama ane aja, hahaha). Riri pun mengakui kalau dia belum sampai sejauh itu. Sebagai temannya saat itu kau hanya mengingatkan. Riri pun menerima saranku untuk sedikit demi sedikit menjauh dari pergaulannya saat ini.

Dalam hal menyaring pertemanan, Riri terlalu mudah untuk menerima seseorang. Karena sifatnya yang supel. Hingga pada akhirnya, sesuatu yang fatal benar benar terjadi padanya. Waktu itu siang hari menjelang sore di hari sabtu. Riri datang ke kostku dengan diantar seorang teman. Dia bilang padaku kalau temannya dari ibukota, akan datang untuk menginap.

Akupun tanggap, dengan nada bercanda kuledekin dia, “teman apa TEMAN?!” Selidikku penuh rasa ingin tahu, karena aku tak ingin temanku ini salah memilih orang lagi. Dia pun jujur padaku, kalau sebenarnya mereka menjalin LDR, dan baru akan bertemu untuk pertama kalinya. Mereka janji bertemu di sebuah Mall besar di pusat kota. Aku pun hanya bisa diam sambil berfikir. Spontan aku bertanya, “cowokmu nginep kan? Dimana? Kamu ikut nginep juga?”.

Diapun langsung mencubitku, dan berkata “ya ngineplah, tapi gak sama aku, kamu piktor deh sm aku.” Akupun percaya saja, dan aku hanya tinggal pasrah menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya. Akhirnya Riri pamit padaku, karena si cowok sudah hampir sampai di tempat mereka janjian bertemu. Aku menawarkan diri untuk mengantarnya, tapi Riri menolaknya. Akhirnya dia hanya kuantar ke jalan raya untuk menyetop taksi.

Hari berikutnya, minggu sore. Handphone ku berdering, kulihat panggilan masuk dari Riri. Setelah kuangkat, ternyata dia memintaku untuk menjemputnya di terminal. Ternyata Riri dan si cowok itu habis berlibur ke pantai, dan si cowok langsung melanjutkan perjalanan pulang ke ibukota naik bus. Sepanjang perjalanan pulang, Riri hanya banyak diam, tapi kali ini dia memelukku dengan erat, sangat erat sampai kadang jemari tangannya meremas perutku.

Aku hanya bisa berfikir, pasti telah terjadi sesuatu padanya. Riri saat itu tidak langsung kuantar ke kost nya, melainkan pulang ke kostku. Dia masih tetap diam saja sambil berjalan gontai menuju kamarku. Setelah aku mengikutinya masuk ke kamar, dan kututup pintunya, Riri langsung baring di kasurku sambil memeluk gulingku. Ternyata dia mulai menangis sesenggukan, sambil berkata lirih “maafin aku Mo, kamu benar, akhirnya semua terjadi karena aku terkena bujuk rayunya.”

Aku bagai di sambar petir di saat cuaca cerah dan gerah. Aku hanya bisa diam, menunggu sampai dia benar benar tenang. Di saat Riri masih menangisi nasibnya dan mungkin masa depannya, aku memcoba untuk mengecek apa yang di bawa dalam tasnya. Ternyata dia membawa beberapa helai pakaian, dan yang mencuri perhatianku adalah CD nya yang ada bercak darah. Aku diam saja. Hingga pada saat Riri mulai tenang, aku pun memintanya untuk menceritakan semuanya.



Agen Judi Online - Riri pun mengakui kesalahannya, karena sebelumnya sudah aku peringatkan untuk tak ikut menginap. Walaupun sebelumnya dia selalu menghindar dan bilang kalau tak ikut menginap. Tapi, setelah aku ambil CD dsri dalam tasnya, diapun akhirnya mengakuinya. Aku mengintrogasinya sampai malam. Bahkan saat makan malam pun aku masih membahasnya. Hingga akhirnya dia meminta izin padaku untuk menginap dulu di kostku, karena ingin berkeluh kesah padaku.

Akupun dengan senang hati mengizinkannya. Saat itu Riri sudah berganti baju untuk dipakai tidur. Kaos lengan pendek, dengan bawahan rok panjang. Akupun sebagai lelaki normal cukup terangsang dengan melihatnya berpakaian seperti itu, apalagi aku tau dia tidak pakai bra, karena bra-nya dipegang oleh sebelah tangannya. Mataku langsung menuju ke dadanya, dan benar saja, terlihat samar puting susunya yang menonjol dibalik kaos yang dia pakai.

Riri yang mengetahui hal tersebut langsung reflek mencubitku dan menutupi dadanya dengan bantal. Di saat dia curhat, hingga akhirnya mulai menangis lagi, akupun memberanikan diri memeluknya dan mengelus punggungnya. Tapi otakku mulai gak sehat, mulai mencari cari celah untuk memanfaatkan situasi ini. Aku tau ini salah, tapi setan telah mengendalikan pikiranku. Akal sehatku hilang. Hingga kesempatan yang kunanti pun tiba.

Disaat kami akan tidur, Riri aku suruh untuk menempati kasurku, sedangkan aku tidur di lantai. Waktu terasa sangat lama malam itu. Hingga Riri tahu kalau aku masih terjaga. Diapun menarik tanganku dan memintaku untuk menemaninya dikasur. Lampu hijau nih oikirku, tapi ternyata dia sambil bilang, “gulingnya di tengah aja, buat batas, biar kamu gak macam macam,” sambil tersenyum genit.

Dia pun melanjutkan tidurnya dengan membelakangiku. Aku pun ikut berusaha memejamkan mataku, hingga pada akhirnya kuberanikan memeluknya dsri belakang. Tak ada penolakan darinya, tanganku mulai mengelus perutnya yang rata, Riri reflek meletakkan tangannya diatas tanganku, seakan mengisyaratkan agar tanganku tetap disitu. Aku yang sudah dikuasai nafsu dan setan, memberanikan menggerakkan tanganku naik ke atas.

Ke dadanya yang benar benar bulat berisi, yang kutaksir ukurannya adalah 34B saat itu. Lama tanganku mengelus payudaranya, sambil sesekali jariku bermain di putingnya dari luar kaosnya. Hingga tiba tiba tangan Riri menarik tanganku dan menuntunya masuk melalui bawah kaosnya, sambil dia memalingkan mukanya kepadaku dan menggigit bibir bawahnya. Aku rasa Riri mulai horny. Aku pun menurutinya.

Tips Bermain Poker - Lama tanganku bermain di dadanya, guling pembatas pun aku singkirkan. Aku mendekatkan badanku hingga senjataku pun menempel di bokongnya yang padat. Entah karena nafsu atau bagaimana, yang memang kuakui, dalam hal seperti ini setan memang jagonya. Tangan Riri pun sudah mulai bergerilya mermasi batang kejantananku. Hingga akhirnya dia memasukkan tangannya ke dalam celanaku dan mulai mengelus secara langsung batang kejantananku.

Akupun tak tinggal diam, tangan kiriku kini mulai menulusp dari bawah badannya menggantikan posisi tangan kananku yang mulai bosan memainkan payudaranya. Kini tangan kananku mulai menyingkapkan rok panjangnya hingga sebatas perut, terpampang dihadapanku paha putih mulusnya, dan CD berwarna pink dengan motif hello kity. Tanganku pun langsung mengelus mulai dari paha, naik ke pangkal pahanya, bergantian kiri dan kanan, sambil terkadang meremasi bongkahan pantatnya yang padat. Hingga tanganku berhenti tepat di area kewanitannya, yang walaupun masih terbungkus CD, tapi telah terasa sedikit basah di sana.

Sambil aku mengusapi area kewanitaannya, akupun mulai menciumi belakang daun telinganya hingga ke leher. Sampai pada akhirnya Riri memalingkan wajahnya dan akhirnya kamipun berciuman dengan ganas. Dari cara berciumannya, aku langsung tau, bahwa sebenarnya Riri cewek yang agresif diatas ranjang. Benar saja, Riri terus menyerangku bertubi tubi dengan ciuman dan elusan tamgannya yang telah berubah menjadi kocokan lembut pada batang kejantananku. 

Cukup lama kami melakukan hal ini, hingga akhirnya kami sama tak tahan lagi, dan Riri pun bangkit dari tidurnya dan melepas semua pakaiannya. Akupun melepas kaosku, tapi belum sempat aku melepas celanaku, Riri sudah terlebih dahulu menariknya. Tak lama kemudian, dia seperti anak kecil yang kegirangan karena dibelikan es krim oleh orang tuanya.

Batang kejantananku dilumat habis oleh Riri, sampai kantong menyanku sekalian dilumatnya. Aku yang hampir tak tahan diperlakukan seperti itu, akhirnya menarik tubuh Riri ke atas. Gantian kini dia kubaringkan di bawahku. Kuciumi mulai dari wajahnya, bibirnya yang mungil, turun ke dadanya yang bulat dengan puting berwarna merah muda, hingga akhirnya cumbuanku berhenti tepat di liang kewanitaannya.

Perlahan aku mainkan klitorisnya dengan telunjukku sedangkan jari tengah dan ibu jariku menyibakkan bibir kemaluannya yang hanya ditumbuhi rambut halus. Akupun tak tahan untuk memainkan klitorisnya dengan lidahku. Pelan pelan kudekatkan wajahku ke liang kewanitannya perlahan lidahku mulai menyapu liang kwanitannya.

Riri pun terlihat sangat menikmatinya, terlihat dari tangannya yang terus memegangi rambutku, seakan aku tak boleh melepaskan cumbuanku pada liang kewanitaannya. Hingga akhirnya Riri mendesis dengan cepat, seperti orang kepedasan, tubuhnya melengkung naik, tangannya semakin menekan mepalaku di selangkangannya. Riri telah mencapai orgasmenya. Kubiarkan dia mengatur nafasnya dulu, sebelum kumulai babak utama.

Setelah nafasnya mulai teratur, aku pun mulai merangsangnya lagi dengan memainkan payudaranya. Riri memalingkan wajahnya kehadapanku, menatapku dalam dan berkata, “Mo, sekali ini aja ya, aku gak mau nanti kita bermasalah setelah ini.” Akupun mengangguk sambil dalam hati berkata “iya sekali aja malam ini, kalau besok besok khilaf kan gak tau juga.” Amhirnya kuposisikan diriku dan dirinya untuk memasuki babak utama pergelutan malam ini.

Aku diatas dan dia di bawah, tanganku langsung membimbing batang kejantananku menuju liang kewanitaanya. Riri hanya mengingatkanku untuk melakukannya dengan lembut, karena dia masih belum terbiasa. Perlahan mulai kutempelken kepala kejantananku pada bibir kewanitaannya. Hingga sedikit demi sedikit kubiarkan batang kejantananku masuk kedalam dibantu dengan kontraksi liang kewanitaannya yang sperti menyedot untuk masuk lebih dalam.

Setelah yakin mentok seluruh batang kejantananku, aku mulai melakukan gerakan maju mundur, dengan dibantu kedua tangan Riri yang memegangi bokongku. Aku sambil memompanya dengan memperhatikan mimik wajahnya yang begitu terangsang akibat ulahku. Kadang memejamkan mata sambil menggigit bibirnya, kadang menggeleng gelangkan kepala, kadang juga melotot menatapku sambil mendesah keenakan.

Hingga akhirnya kurasakan vagina Riri semakin menjepit penisku, tangannya meraih kepalaku dan menariknya untuk melakukan french kiss, dan ktau disaat itu Riri akan orgasme kembali. Kutingkatkan tempo permainanku hingga akhirnya Riri bergetar hebat dan kakinya melingkar di pinggangku mengisyaratkanku agar menghujamkan penisku sedalam dalamnya ke vaginanya.

Aku yang masih belum apa apa, kembali menusukkan penisku ke vagina Riri. Kali ini kumasukkan sambil berbaring dibelakangnya. Dengan posisi ini aku lebih leluasa, pinggulku aktif bergoyang, sedangkan tanganku aktif meremasi payudaranya. Kadang tanganku juga memainkan klitorisnya yang membuat Riri semakin menggelinjang menerima kenikmatan syahwat dariku.

Setelah bosan dengan posisi ini, aku pun mencabut penisku, dan kuminta Riri untuk gantian di atas. Riri langsung bangkit dari baringnya, tak lupa sambil menciumku nafsu dan mengocok mesra penisku. Sebelum Riri menaikiku, dia menyempatkan untuk mengulum penisku terlebih dahulu, walaupun hanya sebentar, karena ku yakin dia sudah tak tahan untuk segera memasukkannya ke dalam liang vaginanya yang mulai becek.

Cerita Dewasa - Riri mulai memasukkan penisku perlahan, setelah masuk seluruhnya sampai tak terlihat penisku, Riri mulai melakukan gerakannya yang tak beraturan karena nafsunya yang sudah memuncak. Kadang maju mundur, memutar, naik turun. Hingga akhirnya Riri akan orgasme lagi, dan akupun sudah tak sanggup menahan ejakulasiku.

Riri akhirnya menggerakkan pinggulnya maju mundur dengan cepat, hingga akhirnya akupun menghentakkan penisku ke dalam vaginanya dalam dalam, dan memuntahkan spermaku di dalam vaginanya bersamaan dengan orgasme Riri. Akhirnya malam itu pun kami tertidur kelelahan dan puas setelah memadu syahwat. Kami tidur telanjang dengan posisiku memeluknya. Dan tak lupa aku mengecup keningnya sebagai tanda maaf dan terima kasihku.

Karena pertempuran semalam, aku jadi bangun agak siang, sekitar jam 8, sedangkan Riri, kulihat sudah tak ada di sampingku. Aku masih dalam keadaan telanjang bulat akhirnya hanya memakai celana pendekku tanpa celana dalam, dan berjalan menuju kamar mandi, membersihkan sisa sisa pertempuran semalam. Di depan pintu kamar mandi, aku mendengar suara aneh dari dalam kamar bapak kostku.

FYI, bapak kostku ini masih muda, ganteng, kalau diibaratkan seperti aaron kwok. Aku sperti mengenal suara ini, ya, suara seperti yang semalam aku dan Riri ciptakan, desahan, teriakan kecil, kadang lenguhan. Gila, gumamku, pagi pagi udah olahraga nih bapak kost. Memang karena ketampanannya bapak kost wajar gonta ganti pasangan.

Karena penasaran, sekarang model cewek gimana lagi yang kena sama bapak kost, setelah sebelumnya gadis penjaga counter HP yang indekos di depan kostku. Akupun duduk sambil baca koran di ruang tamu yang kebetulan berhadapan dengan kamar bapak kost. Setelah sekitar 20an menit aku menunggu, suasana pun hening, sudah selesai nih pikirku.

Tak lama terdengar kunci kamar dibuka, dan begitu pintu dibuka alangkah kagetnya diriku, ternyata Riri yang keluar dari kamar bapak kostku. Owalah jembuuuttt, umpatku lirih, ngasih makan buaya ini judulnya, weduss tenan. Riri yang tak kalah kaget langsung berlari menuju kamarku. Akupun menhampiri bapak kostku yang begitu melihatku hanya bisa cengengesan sambil garuk garuk kepala. “Wooo jembut kok kamu Mas,” ujarku padanya, “besok gantian pokoknya, anak kost depan buatku.”

Bapak kostmu dengsn santai menjawab “tenaaaanggg, bisa diatur.” Sambil berlalu dsri kamar bapak kost, aku masih heran dan menyungut, kok bisa ya. Di kamarku, Riri hanya cengengesan melihatku, kutanya bagaimana bisa, ternyata karena saat Riri bangun setelah subuh, dia tak sengaja berpapasan dengan bapak kostku, dan akhirnya terkena bujuk rayunya. “Wooo kamprettt, enak tapi?” Tanyaku, Riri hanya membalas dengan tatapan genit sambil menjulurkan lidahnya padaku.

Riri sekarang telah berubah, berubah menjadi wanita yang agresif karena telah mengetahui betapa nikmatnya bercinta. 

Hingga pada akhirnya, selang dua bulan sejak kejadian itu, Riri akhirnya hamil, dan dia melakukannya dengan cowoknya yang terakhir. Di kalangan teman teman pun banyak yang menggosipkan diriku dan Riri, karena memang kami sering terlihat kemana mana berdua. Riri mendatangi kosku dan memintaku untuk membantunya menggugurkan janin yang dikandung, tapi tidak kukabulkan.

Hingga akhirnya Riri menikah dengan cowoknya, dan pada saat bayi yang dikandung telah lahir, teman teman dekatku dan Riri heboh, hampir semua orang bilang wajah si bayi mirip denganku. Aku cuma bisa mengelak dan bilang kebetulan aja. Pada akhirnya Riri sibuk membina rumah tangganya, sedangkan aku, sibuk melanjutkan petualanganku.

Tapi persahabatan kami terus berlanjut, terbukti hingga beberapa waktu lalu, Riri memintaku untuk menjadi wali nikah bagi mempelai pria di pernikahan ke duanya. Akupun menyanggupinya, dan si mempelai pria sempat menatapku heran waktu aku berkunjung ke rumah Riri, dan keceplosan ngomongin kamar Riri yang gak berubah.

Karena dulu aku memang sempat mengantarkan Riri pulang kerumahnya, dan menginap sekamar dengan Riri dikamarnya, sedangkan orang tuanya gak masalah. Jadi ya hajar aja…hehehe, rejeki anak lugu. Sekarang aku dan Riri sudah berkeluarga, tapi kami masih tetap berhubungan baik, dan menyimpan semua kenangan indah itu hanya untuk kami berdua.

Post By : Bet2Poker

Cerita Bispak - Cerita Seks Perselingkuhan Ketika Mudik


Cerita Bispak - Sejak berkeluarga dan tinggal di Jakarta aku selalu sempatkan pulang mudik menengok orang tua di Yogyakarta setiap hari raya Idul Fitri. Aku paling suka mudik dengan mobil sendiri. Saat anak-anakku masih kecil aku menyupir sendiri sampai ke rumah orang tua. Kemudian saat anakku sudah besar dan dewasa, merekalah yang bawa mobil.

Kalau pulang mudik aku paling senang lewat jalur selatan yang tidak begitu ramai dan jarang ada kemacetan. Dan yang paling aku suka adalah saat aku melewati desa Redjo Legi menjelang masuk kota Purworejo. Disitu tinggal pamanku, yang aku biasa panggil Pak Lik, dia adik sepupu bapakku. Aku sangat akrab dengannya karena anaknya yang seumur denganku indekost di rumahku. Kalau hari libur aku sering diajak pulang ke Redjo Legi cari belut. Depan rumahnya yang hingga kini masih merupakan sawah yang terbentang selalu ada belut untuk kami tangkap dan goreng.

Nostalgia macam itulah yang membuat aku selalu ingin mengenang kembali masa kecilku dengan menyempatkan mampir kerumah Pak Lik setiap aku pulang mudik. Dan ada yang tidak berubah di rumah Pak Lik sejak aku kecil dulu, yaitu rumahnya yang berdinding gedek kulit bambu itu. Indahnya gedek macam itu adalah fungsi sirkulasi udaranya sangat bagus karena gedeknya itu bercelah-celah akibat jalinan bambu yang tidak mungki bisa rapat benar.

Cara Mendapat Jackpot - Dan saat pagi hari matahari akan menembusi gedek itu sehingga panasnya cukup untuk membangunkan kami yang maunya masih bermalas-malas di amben, istilah setempat untuk balai-balai yang terbuat dari bambu. Kondisi dan suasana itulah pulalah yang semakin membuat aku selalu mampir di rumah Pak Lik setiap aku pulang mudik. Dan walaupun saat usianya sudah lebih dari 50 tahun atau 20 tahun di atas saya, tetapi Pak Lik tetap nampak gagah dan sehat.

Dua tahun yang lalu Bu Lik meninggal dunia karena sakit sehingga kini Pak Lik menjadi duda. Untuk menopang kegiatannya sehari-hari Pak Lik dibantu pelayan kecil dari kampungnya untuk mencuci pakaiannya dan masak ala kadarnya. Apabila sudah tidak ada lagi yang dikerjakan dia pulang ke rumahnya yang tidak jauh dari rumah Pak Lik. Akhirnya Pak Lik menjadi terbiasa hidup sendirian di rumahnya.


Daftar Situs Poker - Sanak saudaranya yang menyarankan untuk kawin lagi agar ada perempuan yang membuatkan kopi di pagi hari atau menjadi teman saat bertandang ke sanak keluarga, tetapi Pak Lik belum juga menemukan jodohnya yang sesuai dengan keinginan hatinya. Walaupun pendidikannya cukup tinggi, waktu itu sudah menyandang titel BA atau sarjana muda, kegiatannya sehari-hari dari dulu hingga kini adalah tani. Dia menggarap sendiri sawahnya.

Tahun ini aku dan istriku terpaksa pulang mudik berdua saja. Anak-anakku punya acara sendiri bersama teman-temannya yang susah aku pengaruhi untuk ikut menemani kami. Ya, sudah. Aku nggak suka memaksa-maksa anak. Mereka perlu dewasa dan belajar mengambil keputusan sendiri. Menjelang masuk kota Kroya jam menunjukkan pukul 2 siang saat aku merasa agak tidak enak badan. Badanku agak demam dan kepalaku pusing. Sambil pesan agar nyopirnya nggak usah buru-buru, istriku memberi obat berupa puyer anti masuk angin yang selalu dia bawa saat bepergian jauh.

Sesudah aku meminumnya rasa badanku agak lumayan, pusingku sedikit berkurang. Tetapi tetap saja tidak senyaman kalau badan lagi benar-benar sehat. Menjelang memasuki desa Redjo Legi menuju rumah Pak Lik aku merasakan sakitku tak bisa tertahan lagi. Kupaksakan terus jalan pelan-pelan hingga tepat jam 5 sore mobilku memasuki halaman rumah Pak Lik yang dengan penuh kehangatan menyambut kami.

Ketika dia tahu aku sakit, dia panggil embok-embok di kampungnya yang biasa mijit dan kerokan, kebiasaan orang Jawa kalau sakit badannya di kerok dengan mata uang logam untuk mengeluarkan anginnya. Ketika sakitku tidak berkurang juga akhirnya istriku membawa aku ke dokter yang tidak jauh dari rumah Pak Lik. Aku dikasih obat dan disuruh banyak istirahat dan tidur. Sepulang dari dokter Pak Lik sudah merepotkan dirinya dengan menyediakan makan malam. Sebelum minum obat istriku menyuruh aku makan dulu barang sedikit. Dan seusai aku minum obat, aku langsung diserang kantuk yang luar biasa. Rupanya dokter telah memberikan obat tidur padaku. Aku langsung tertidur pulas.

Sekitar pukul 2 atau 3 malam, aku tidak begitu pasti, aku dibangunkan oleh suara berisik amben bambu dibarengi suara rintihan dan desahan halus dari sebelah dinding kamarku. Kantukku masih sangat memberati mataku. Aku meraba-raba istriku tetapi tak kutemukan, mungkin dia sedang turun kencing. Di rumah Pak Lik kamar-kamar tidurnya tidak dilengkapi lampu. 

Cahaya dalam kamar cukup didapat dari imbas lampu di ruang tamu yang sekaligus ruang keluarga yang tembus ke dinding bambu yang banyak celah lubangnya itu. Suara amben yang terus mengganggu kupingku memaksa aku mengintip ke celah dinding. Apa yang kemudian aku lihat langsung memukul diriku. Aku terpana dan limbung. Kepalaku yang pusing karena sakit langsung kambuh.

Aku kembali terkapar dengan jantungku yang berdegup cepat dan keras. Benarkah Dik Narti istriku telah tega mengkhianati aku? Benarkah Pak Lik yang aku selalu baik padanya telah tega menggauli istriku yang mestinya dianggap sama dengan istri anaknya juga? Apakah kekuranganku Dik Narti? Apakah karena kesibukkanku yang selalu merampas waktuku sehingga kamu merasa berhak untuk menerima orang lain?

Cara Bermain Poker - Apakah karena hanya itu sebagaimana yang sering kamu keluhkan padaku? Ataukah Pak Lik yang sudah 2 tahun men-duda telah membujuk rayu padamu dan kamu tak mampu menolaknya? Ah, sejuta pertanyaan yang aku nggak mampu menjawabnya karena semakin menambah pusing kepalaku. Sementara berisik amben itu semakin tak terkendali. Dan rintihan Dik Narti serta desahan berat Pak Lik semakin jelas di kupingku. Aku tak mampu bangun karena obat yang aku minum membuat aku limbung kalau nggak ada yang menuntunku. Aku hanya bisa kembali ngintip dari celah dinding itu.

Kulihat Pak Lik sedang mengayun-ayun kontolnya yang lumayan gede ke lubang memek istriku sambil mencium Dik Narti penuh nafsu. Sementara Dik Narti memegangi dan meremas rambut Pak Lik untuk memastikan bibir-bibir mereka bisa tetap saling berpagut dan melumat. Suara kecupan saat bibir yang satu terlepas dari bibir yang lain kudengar terus beruntun. Sementara ayunan kontol Pak Lik yang semakin menghunjam-hunjam vagina istriku semakin membuat ambennya menjadi lebih berisik lagi.

“Pak Lik, Pak Lik, enaakk Pak Lik.. teruss Pak Lik.. oocchh.. hhmm.. Pak Lik..”, duh, rintihan Dik Narti yang sedemikian menikmati derita birahinya membuatku kepalaku semakin terpukul-pukul.
Darah yang naik ke kepalaku semakin membuatku pusing yang sedemikian hebatnya.

Dan desahan Pak Lik sendiri nggak kalah hebatnya. Sebagai lelaki sehat yang telah men-duda lebih dari 2 tahun tentu kandungan libidonya sangat menumpuk. Bukan tidak mungkin dialah yang memulai dan melemparkan bujuk rayu pada istriku sementara dia tahu aku nggak akan mudah terbangun karena obat tidurku ini. Kembali aku ngintip ke dinding. Kulihat buah dada dan istriku yang masih demikian ranum dengan pentilnya yang tegak kencang menusuk ke depan sudah terbongkar dari kantung BH-nya.



Agen Judi Online - Itu pasti ulah Pak Lik yang membetotnya keluar untuk dia lumat-lumat bukitnya dan sedoti pentilnya hingga kuyup oleh ludahnya. Kulihat bagaimana ketiak istriku yang terbuka saat memegangi kepala dan meremasi rambut Pak Lik. Pasti lidah dan ludah Pak Lik juga sudah melumati dan menjilati hingga basah kuyup pada ketiak Dik Narti yang sangat sensual itu. Kembali aku ambruk ke ambenku.

Rasa nyut-nyut di kepalaku sangat menyakitkan. Tanganku berusaha memijit-mijt untuk mengurangi rasa sakitnya. Tetapi setiap kali aku tergoda untuk kembali ngintip di lubang dinding. Kulihat kontol Pak Lik serasa semakin sesak menembusi vagina Dik Narti. Dia tarik keluar pelan dengan dibarengi desahan beratnya dan rintihan Dik Narti, kemudian mendorongnya masuk kembali dengan desahan dan rintihan mereka lagi.

Dia lakukan itu berulang-ulang dan desahan serta rintihannya juga terdengar mengulang-ulang. Kemudian kulihat tusukan kontol Pak Lik makin dipercepat. Mungkin kegatalannya pada kelamin-kelamin mereka makin menjadi-jadi. Pak Lik tidak lagi melumati bibir Dik Narti. Dia turun dari amben dan mengangkat satu tungkai kaki istriku dan mengangkat hingga menyentuh dadanya.

Dengan cara itu Pak Lik bisa lebih dalam menghunjamkan kontolnya ke memek istriku Dik Narti. Dan akibatnya kenikmatan yang tak terperi melanda istriku. Dia meremasi sendiri susunya sambil kepalanya yang rambutnya telah amburadul acak-acakan terus bergoyang ke kanan dan ke kiri menahan siksa nikmat yang terperi. Racauan terus keluar dari mulutnya. Mereka sudah sangat lupa diri. Mereka sudah tidak lagi memperhitungkan aku yang suaminya atau keponakannya yang kini berada di sebelah dinding dan tengah tergeletak sakit hampir mati.

Cerita Dewasa - Kenikmatan nafsu birahi telah menghempaskan mereka ke sifat kebinatangan yang tak mengenal lagi ada rasa iba, martabat, hormat dan menghargai norma-norma hidup sebagaimana mestinya. Mereka sudah hangus terbakar dan berubah sifatnya menjadi gumpalan nafsu setan gentayangan. Aku terbatuk-batuk dan mual. Pusing kepalaku langsung menghebat.

Dengan suara yang sengaja kukeraskan aku mengeluarkan dahakku yang kemudian disusul dengan muntah-muntah. Aku berharap dengan tindakakanku itu segalanya menjadi berhenti. Mereka pasti akan bergegas menolong aku. Tetapi suara amben itu justru makin cepat dan kencang. Sehingga kini ada dua sumber berisik di dalam rumah Pak Lik ini. Suaraku yang orang sakit dan memerlukan pertolongan di kamar sebelah sini dan suara yang berkejar-kejaran dengan nafsu setan di kamar di sebelah sana. 

Aku tahu mereka dalam keadaan tanggung. Puncak nikmat sudah dekat dan nafsu birahi untuk memuntahkan segalanya sudah di ubun-ubun. Mereka pasti berpikir, biarkan saja aku menunggu. Dan ketika saat puncak mereka akhirnya hadir suara-suara di rumah ini benar-benar gaduh. Aku yang muntah-muntah tanpa henti dengan suaraku seperi babi yang disembelih bercampur dengan suara Pak Lik bersama istriku berteriak histeris menerima kenyataan nikmat dari orgasme yang mereka raih. Untuk sesaat suara amben masih terdengar berisik untuk kemudian reda dan sunyi. Sementara disini aku masih mengeluarkan suara dari batukku disertai dengan rasa mau muntah yang keluar dari tenggorokanku.

Akhirnya istriku muncul di pintu. Dipegangnya kepalaku. Ah, kok makin panas mas, obatnya diminum lagi ya, katanya. Kemudian dengan kuat tangannya meringkus aku dan memaksakan obat cair masuk ke mulutku. Aku terlampau lemah untuk menolaknya.

Saat jari-jarinya memencet hidungku kesulitan nafasku memaksa aku menelan seluruh obat yang telah berada dalam rongga mulutku. Kemudian disuruhnya aku minum air hangat. Sebelum air itu habis kuteguk aku sudah kembali jatuh tertidur pulas. Dan aku nggak punya alibi sedikitpun atas apa yang selanjutnya terjadi di rumah ini hingga 6 jam kemudian saat aku terbangun.

Cerita Sex - Jam 9 pagi esoknya aku terbangun lemah. Pertama-tama yang kulihat adalah dinding dimana aku mengintai selingkuh istriku dengan Pak Lik. Aku marah pada dinding itu. Kenapa begitu banyak lubangnya sehingga aku bisa mengintip. Dan aku juga marah pada diriku kenapa aku yang sakit ini masih pengin mengintip ke dinding itu dan menyaksikan istriku menanggung nikmat saat kontol Pak Lik menggojlok kemaluannya. Tapi saat aku ingin teriak karena marah besarku istriku dia muncul di pintu. Pandangan matanya aku rasakan sangat lembut. Dia mendekat dan duduk di ambenku. Dia ganti kompres di kepalaku dengan elusan tangannya yang lembut sambil berkata,

“Mas Roso (begitu dia memanggilku) semalaman mengigau terus. Panas badannya tinggi. Aku jadi takut dan khawatir. Pak Lik bilang supaya aku ambil air dan kain untuk mengompres kepala Mas Roso”.
Saat mendengar mulutnya menyebut Pak Lik yang aku ingat betul nada suara dan pengucapannya persis sebagaimana aku dengar saat dia meracau penuh nikmat tadi malam, seketika darahku mendidih dan tanganku langsung mencekal blusnya dan ingin membantingnya ke tanah. Tetapi senyum teduhnya kembali hadir di bibirnya,

“Hah, apa lagi mas, apa lagi yang dirasakan, sayang”, ucapnya lembut tanpa prasangka dengan mukanya yang nampak tetap suci bersih.
Langsung didih darahku surut. Aku tak mampu melawan kelembutan dan senyumnya itu. Kutanyakan padanya di mana Pak Lik sekarang. Dia bilang Pak Lik ke sawah. Hari ini giliran dia untuk membuka pematang agar air mengalir kesawahnya. Dia juga bilang agar aku banyak istirahat saja dulu. Dia sudah menelpon orang tua di Yogya dari kantor telepon, mengabarkan bahwa aku sakit dan akan istirahat dulu di Redjo Legi. Kemudian dia beranjak dan kembali dengan sepiring bubur sum-sum, aku disuapinya.
Aku jadi berpikir apa yang sesungguhnya terjadi tadi malam. Apakah panas badanku yang sedemikian rupa telah membawaku ke alam mimpi sampai aku mengigau sepanjang malam sebagaimana kata istriku, ataukah perselingkuhan Pak Lik dengan istriku itu memang benar-benar sebuah kenyataan? Kembali kepalaku berputar-putar rasanya. Istriku kembali men’cekok’i aku dengan obatnya. Dan aku kembali tertidur. Sebelum aku lelap benar, istriku dengan penuh kasih memeluk aku, mengelusi kepalaku sambil mendekatkan kedadanya. Pada saat itu aku merasakan semburat aroma yang lembut menerjang ke hidungku. 

Aroma itu aku yakini adalah aroma ludah yang telah mengering pada buah dada dan bagian tubuh istriku yang lain. Tetapi obat tidurku tak memberi kesempatan padaku untuk melek lebih lama. Aku kembali pulas tertidur. Sampai kini, 6 bulan sesudah pulang mudikku itu, aku tetap tidak tahu apa yang sesungguhnya terjadi. Dan aku tidak mempunyai alibi apapun untuk mempertanyakan keinginan tahuku pada istriku. Yang mungkin bisa dan perlu aku lakukan adalah memilih jalur utara yang padat saat pulang mudik yang akan datang.

Post By : Bet2Poker

Tuesday, April 2, 2019

Cerita Sex - Hilangnya Perjaka Momon Dengan Tantenya


Cerita Sex - Aku saat itu masih tinggal di kota Klaten, dan masih SMA kelas satu, Aku mempunyai tetangga yang cukup baik dan cukup dekat dengan keluargaku pula. Sering aku main ke tempat tetanggaku yang kebetulan seorang dokter itu karena dia mempunyai anak yang masih kecil dan sering kuajak main-main kalau aku sedang suntuk menghadapi hari-hari yang panas di Klaten Cerita Seks Tante Lainya.

Istri Pak dokter itu lumayan cantik, dia berumur sekitar 22 tahun dan baru mempunyai 1 anak yang masih TK. Pada suatu hari kebetulan aku libur karena di sekolah sedang diadakan EBTA, aku ke rumah tetanggaku yang kebetulan suaminya saat itu sedang dinas luar. Suami tetanggaku itu sering keluar kota, karena dia sebagai dokter lapangan. Saat itu kujumpai anaknya yang sedang sibuk mau berangkat sekolah (TK), aku membantunya membereskan mainannya karena biasanya Tante Ana (nama istri dokter itu) mengepel lantai setelah anaknya pergi dan menjemput anaknya setelah jam 10:00 pagi.

Tanpa sengaja saat aku merapikan mainan anaknya, aku menemukan video XX, tentu saja aku kaget campur malu, karena kebetulan Tante Ana juga ada disitu dan aku memang masih belum nonton gituan.

Sambil deg-degan aku bilang, “Tante ini video apaan..? keliatannya nggak baek di liat sama anak kecil”.
“Ah kamu Mon.. anak kecil kan belum bisa nyetel video.. bilang saja kamu pingin liat,” jawabnya walaupun aku sering menunggu di rumahnya sementara dia mengantar anaknya ke TK tapi lumayan juga aku deg-degan akibat itu.


Situs Judi Poker - “Mon, Tante ngantar Adhe dulu ya.. tolong jaga rumah bentar,” katanya sambil lalu.
Nggak kebayang deh, di ruang keluarganya ada video nganggur, dengan sedikit deg-degan aku mencoba menyetel kaset itu. Rasanya panas dingin deh.

Sial, tiba-tiba Tante Ana pulang, dan masuk lewat pintu belakang, ketahuan deh.
“Mon kamu lagi nonton RCTI? rasanya RCTI belum pernah nayangin film gituan?” tanyanya.
Bagai kesambar petir aku kaget, rasanya lututku tidak mau kompromi alias ndeprok.
“Mon.. kalau kamu mau nonton bilang dong, jangan di situ, di kamar Tante aja kan nggak enak kalau ada tetangga tahu kamu kayak gituan..”
“Iya Tante..” jawabku gemetar.

Cerita Seks Hilangnya Perjaka Momon Dengan Tantenya – Kukeluarkan kaset itu, terus kupindahkan video ke kamar Tante Ana. Aku biasa bermain di kamar Tante Ana dengan anaknya yang masih TK itu. Begitu serius aku melihat film, tapi Tante Ana malah tertawa, “Mon.. Mon.. kamu kok culun banget padahal kamu udah SMA.. kamu udah pernah liat film kayak gitu?” tanya Tante Ana.

“Belum Tante,” jawabku.
“Sudah pernah pacaran?” tanya dia lagi.
“Belum Tante,” jawabku lagi.
“Wah kamu masih super bujang dong Mon..” kata Tante Ana sambil menutup pintu kamar.
“Sorry ya Mon, Tante mau ganti baju dulu,” kata Tante Ana lagi.

Wah saat itu aku tambah deg-degan, soalnya di kamar cuma aku dan dia! Tiba-tiba dari belakang Tante Ana memegang pinggangku (saat itu aku duduk di pinggir ranjang). Wah Tante Ana cuma memakai BH dan CD!
Tan.. te..? kataku.
“Kamu mulai gagap, kenapa Mon.. biasanya kamu khan suka ndongeng Adhe,” tanya Tante Ana sambil meraba tubuhku.
Rasanya aku seperti tersetrum tegangan tinggi 20 KV. Aku tidak bisa berkata apa-apa.

“Tante.. Tante..?” kataku.
“Apa Mon..?” jawabnya dengan halus.
“Mon kamu pernah onani?” tanya Tante Ana.
“Belum.. Tante.. cuma mimpi basah aja..” jawabku sambil gemetaran.
“Boleh Tante buka celanamu..” tanya Tante Ana sambil mulai membuka ritsluiting celanaku. Kemudian Tante Ana langsung memegang jimatku. Aduh kontan saja aku kaget, namun rasa yang aneh menyelimutiku.

Tante Ana dari belakangku mencium punggungku dan meremas kejantananku sambil sepertinya merangsang dirinya sendiri.
“Mon.. Om kan sering dinas luar.. sebenarnya Tante kesepian Mon,” katanya.
“I.. Iya Tante..” jawabku sambil merasakan sesuatu yang belum pernah kurasakan.
“Mon.. Tante punya sesuatu.. kamu tiduran dulu ya..” kata Tante Ana mesra.
“Iya Tante..” jawabku sambil menuruti perintahnya.



Agen Ceme Online - Tanpa kusadari, aku merasakan sesuatu yang hangat menyelimuti diriku, rasa hangat tersebut berasal dari kejantananku yang diremas-remas dengan sangat halus. Kubuka mataku, ternyata Tante Ana telah membenamkan batang kemaluanku ke dalam liang senggamanya. Sambil menjerit lirih Tante Ana mengurut batang kemaluanku dengan miliknya.

Wajah Tante Ana mulai kelihatan merah tertahan. Sedetik kemudian kurasakan getaran yang aneh dan mengurut lebih keras batang nikmatku.
“Tante.. Mon rasanya ingin pipis..” kataku pada Tante Ana.
“Tahan Mon.. kamu nggak mungkin pipis..” jawabnya sambil terbata-bata.

Akhirnya ada sesuatu yang memancar melalui batang kemaluanku.
“Mon kamu.. akh.. ah.. ah..” Tante Ana sambil terbata mendekap erat tubuhku.
Sekarang rasanya kejantananku tidak begitu merasakan pijatan yang lembut. Kemudian Tante Ana melepaskan batang kejantananku dari miliknya.

“Mon.. kamu baru pertama ya..” bisik Tante Ana sambil tersenyum.
“Mon cium memek Tante ya..” kata Tante Ana.

Aku cuma bisa mengiyakan sambil rasanya kepala ini bingung. Kuikuti perintahnya, kuciumi dan ia meraih tanganku ke payudaranya. Karena aku baru pertama kali nonton apalagi beginian aku agak grogi juga. Namun akhirnya aku agak terbiasa. “Ah.. ah.. Monn.. Monn.. akh..” sepertinya Tante Ana baru merasakan orgasme setelah aku duluan tadi. Kemudian ia memeluk erat diriku, keras sekali. “Tante.. Tante..” aku mencoba mencium Tante Ana yang cantik karena aku sudah tidak kuat lagi. Batang kemaluanku telah mengeras kembali. Kupeluk Tante Ana dengan keras dan kuremas payudaranya dengan kuat.
“Tante.. tolong Tante..” desahku dengan nafas tersengal-sengal. “Mon.. kamu.. ka.. kamu suka..?” tanyanya sambil nafasnya mulai memburu lagi.
“Iya Tante..” balasku mesra.

Cerita Seks Hilangnya Perjaka Momon Dengan Tantenya – Kemudian Tante Ana mendudukiku lagi. Karena tahu saya belum berpengalaman, maka dengan dengan dia berada di atasku, dia bisa mengontrol dirinya cuma mungkin agak capek. Kelihatan peluhnya mulai membanjiri tubuhnya, membuat aroma yang begitu khas yang membuatku bertambah hanyut.

Sepertinya aku saat ini pemenangnya, karena aku merasakan getaran yang lebat dengan denyutan yang sangat sensasional. Air tubuhnya membasahi sekitar kejantananku.

“Mon kamu sekarang di atas yah.. Tante capek..” kata Tante Ana sambil memeluk keras tidak mau lepas dari tubuhku. Kugulingkan pelan sambil kupagut bibirnya dalam-dalam karena aku hampir sampai dan tak ingin aku harus mulai dari awal lagi.

Agen Bandar Capsa - Dengan style konvensional (karena yang kutahu baru itu) aku mulai mencoba memaju-mundurkan batanganku untuk dibenamkan ke dalam liang senggama Tante Ana. Rasanya seperti patah pinggangku (karena jarang olah raga kali) Tapi semua terkalahkan dengan rasa yang menyelimuti diriku. Tante Ana sepertinya mulai terangsang lagi, kupeluk dengan kuat sambil kumainkan pinggulku, terus sambil aku berpagutan hingga terasa batang kejantananku berdenyut-denyut dan gesekan dari dinding kemaluan Tante Ana makin kuat.

“Tante.. Tante.. ugh.. ” aku memaggut bibir Tante Ana.
“Mon..” jawabnya mesra.
“Akh.. oh.. oh..” dan makin kupagut bibir Tante Ana.
“Ihh.. ii.. ahh..” hanya kata-kata itu yang keluar dari bibir Tante Ana.
Ternyata kami mendapat orgasme bersamaan. Akhirnya kami terkulai lemas sambil kupeluk dan tetap kupagut bibirnya.

“Tante.. maafkan Momon.. Momon nggak bisa ngontrol,” bisikku.
“Mon.. ini salah Tante.. Tante telah meregut perjakamu,” katanya sambil mendesah.
“Mon.. maafkan Tante, namun kamu jangan kamu lakukan pada wanita lain, cukup kalau kamu ingin, Tante mau melayanimu sampai kapan pun, jangan karena Tante telah menghilangkan keperjakaanmu kamu membalas dendam pada yang lain,” bisiknya.
“Mon.. Tante nggak menjebakmu.. Tante memang rela hanya untukmu.. Tante kesepian..” balasnya sambil sesenggukan.
“Tante.. Momon janji..” jawabku sambil memeluknya rapat.

Ternyata suaminya beberapa tahun kemudian serong karena dia terlalu jauh dari istri dan Tante Ana tidak mau dimadu, akhirnya mereka cerai. Aku pada saat itu telah selesai kuliah dan telah bekerja dan akhirnya aku memperistri Tante Ana walaupun umurku beda dengannya. Untung tak begitu jauh sehingga keluargaku menyetujui. Dia istri yang baik, dia seperti itu karena sudah tahu suaminya mulai serong dan dia menginginkan suatu kesetiaan. Dia tahu saya menyayangi anaknya, dia ingin saya selalu mendampinginya. Saat ini Adhe sudah punya adik yang cantik seperti ibunya buah cintaku dengan ibunya.

Post By : Bet2Poker

Cerita Dewasa - ABG Ngentot Ketika PKL Di Hotel


Cerita Dewasa - Kisah ini berawal dari tahun 2016, saat itu gw masih berusia 19 tahun, sedang melakukan praktek kerja lapangan di salah satu hotel di Bandung.

Oia …. nama gw indra. PKLnya oleh personalia hotel, gw ditempatkan di bagian front office sebagai receptionist. Salah satu karyawati (receptionist supervisor) namanya Yanti, tapi semua orang memanggilnya Teteh.

Usianya saat itu 28 tahun, sudah menikah tapi belum dikaruniai seorang anakpun. Wajah teteh tidak terlalu cantik, tetapi good looking (seperti kebanyakan typikal seorang wanita priangan).Ukuran dadanya sedang tapi padat, tetapi pinggulnya penuh (body gitar kalee).

Yang paling gw suka dari teteh adalah tidak seperti kebanyakan cewek pada umumnya yang senang bergosip ria, teteh tidak banyak bicara. Jika berbicara tutur katanya sangat halus, pelan namun sangat tegas, dan sangat dihormati oleh bawahannya. Jika selesai bertugas (lepas uniform) pakaiannya pun sopan dan tertutup, selalu memakai celana panjang. Dan dibalik kemeja atau baju atasannya selalu dilapisi kaos dalam sehingga makin menyembunyikan BHnya.


Agen Ceme Online - Selama gw PKL, teteh sangat banyak membantu. Jika dalam satu shift hanya kita berdua, gw terang-terangan bicara sama teteh kalo gw suka sama teteh. Dan teteh hanya tersenyum “Gak boleh … teteh sudah ada yang punya” tegasnya.

“Teh … kalo putus sama si Akang, hubungi aku yah” gw selalu menggoda. Dan teteh hanya tersenyum.

Dua bulan kemudian teteh di mutasikan ke Sales Markering Dept. bersamaan dengan selesainya PKL gw. Dua minggu seterusnya, setelah meng-collect data-data atau bahan-bahan untuk makalah di kampus, gw pamit sama teteh.

“Teh … aku mau pamit, terima kasih buat bimbingannya selama aku praktek disini yah … dan maafin kalo selama ini aku sering menggoda teteh” kata gw diplomatis.

“Gak papa ndra … teteh senang bisa bantu kamu. Kapan pulang ke Jakarta ?”

“Besok” sahutku.

“Bareng aja sama teteh. Besok teteh dinas ke Jakarta, dapat tugas untuk sales call selama 3 hari di Jakarta … naik mobil kantor”

Besoknya gw pulang ke Jakarta ikut sama teteh, naik mobil espass. Gw di depan sama sopir, teteh sendirian di belakang. Selama di perjalanan kami ngobrol, setiap kali gw nengok ke belakang (saat ngobrol) yang terlihat adalah kaki teteh yang putih mulus dengan betis yg sangat ranum (slurupp). Terkadang jika dia merubah posisi duduknya, terlihat paha mulusnya (duh … kecian neeh adik gw, mencuat/melengkung di sangkarnya).

Singkat kata kami tiba di hotel pukul 16.00 (saat itu perjalanan Bdg-Jkt memakan waktu kl 4 jam).

“Teh … bolehkan aku antar sampai teteh c/i di kamar”

Agen Poker Online - Teteh hanya tersenyum. Udara Jakarta yang panas, ditambah AC mobil yang tidak maksimal, membuat badan teteh dibanjiri keringat. Gw kasihan melihatnya, dan saat itu dalam lift (walaupun berAC) teteh sibuk melap keringat di wajahnya dan leher memakai tissue …. Ya ampun, itulah pemandangan terindah yang pernah gw lihat … badan gw menggigil, napas gw sesak, napsu gw naik … tapi apa daya. (sementara adik gw masih menggeliat-geliat dalam sangkarnya, minta belaian kalee yak ?).

Setelah semua lagguagenya teteh sudah gw taro di lemari, gw langsung pamit.

“Teh … aku pulang dulu yah (sambil cipika cipiki), minta kenang-kenangan dong” candaku.

“Nih … satu kecupan di kening” kata teteh sambil kecup kening gw. Sekali lagi badan gw menggigil, bau badan khas wanita, membuat libidoku naik. Dan tanpa basa basi kucium bibirnya. Teteh melonjak kaget, dan meronta-ronta.

“Jangan .. ndra …jangan” gumam teteh tidak berdaya. Punggungnya nempel ke dinding dekat pintu keluar. Teteh yang badannya kecil berusaha melepaskan diri dengan meronta-ronta. Mulut gw melakukan sedotan-sedotan liar dari bibir beralih ke leher dan kemudian ke lubang telinganya. Badan teteh menggerinjal hebat. Kemudian bibir gw kembali menutup bibirnya ….. perlawanan teteh mulai melonggar. Degup jantungnya sampai terdengar tidak beraturan. Bibirnya terbuka perlahan dan tangannya melingkar ke leher gw. Desahan nafas teteh mulai memburu. Tangan gw mulai berani memeras bukit kembarnya dibalik blousenya (belakangan baru tahu ternyata teteh memakai t-shirt u can see di dalam blousenya). teteh sudah mulai pasrah dan mulai mengimbangi sedotan bibir gw, lidahnya mulai menari-nari dan bertautan dengan lidah gw. Punggung teteh masih menempel di dinding, kedua tangannya gw angkat ke atas kepalanya. Tampak bulu-bulu halus di bawah ketiaknya, tidak lebat … dan bau khas wanita yang agak soft menyeruak hidung gw … saat membaui ketiak teteh.

Teteh makin menggerinjal dan dengan pasrah membiarkan gw melucuti semua baju atasannya. BH nya yg warna hitam sengaja tidak gw lepas, Libido gw makin menjadi-jadi kala melihat BH hitamnya teteh. Adik gw yg daritadi berdenyut-denyut makin mengeras ketika sebuah tangan halus mulai membelai-belainya. Tanpa gw sadari teteh sudah berhasil membuka celana berikut hings yg gw pakai. Adik gw bersorak kegirangan manakala tangan halus teteh bermain-main, kadang memijatnya, kadang mengocoknya, bahkan biji-biji gw pun tidak lepas dari permainan tangan teteh.

Teteh mulai agresif … bertolak belakang dengan kesehariannya yang tenang dan kalem. Badan gw sudah telanjang bulat, demikian pula dengan roknya teteh sudah terbang entah kemana. CD teteh pun berwarna hitam ukuran midi tampak menonjol ditengah-tengahnya. Gw sengaja minta sama teteh agar CD dan BH nya jangan dulu dibuka. Puting teteh yang agak coklat tidak lepas dari sedotan bibir gw, demikian pula bukitnya tidak pernah lepas dari remasan tangan gw, bergantian dengan sedotan bibir teteh ke puting gw.

“Ndra … pegangin punya teteh …. ohh .. ahh” erang teteh sambil membawa tangan gw ke pangkal pahanya. CDnya sudah mulai basah …. tangan gw mulai menyeruak ke dalam rambut halus teteh, sementara tangan yg satunya bermain-main di pantatnya teteh. Bibir gw mulai menelusuri belakang telinganya. Bibir teteh mulai menjilati leher gw kadang-kadang niup telenga gw.

“Pindah yu .. ndra ke sofa” teteh menuntun gw menuju sofa. Teteh menyuruhku duduk, dan teteh duduk dipakuan gw menghadap gw. BHnya mulai gw lepas … bukitnya yg padat ranum masih gw remas dan yang satunya gw sedot putingnya. ” ooohh … ndra …. geli … ndra”

“OOh …. teh … masukin yah …teh” kemudian teteh berdiri sebentar, gw membuka CDnya. Setelah lepas CDnya gw cium …. bau khasnya makin menaikan libido gw. Bulu-bulu halus teteh tampak tidak beraturan di pangkal pahanya berkat tangan gw yg mengacak-ackanya. Teteh menjerit kegelian “ohh … ohhh .. ahhh, masukin aja ndra, teteh udah gak tahan” erangnya.

Berkali-kali gw coba memasukan adik gw, tetapi selalu meleset … dan gagal terus. Teteh yg sudah gak sabar akhirnya membimbing adik gw untuk memasuki tubuhnya. Bleeessss … ohh akhirnya. Seumur hidup belum pernah terbayangkan nikmatnya burung gw masuk kedalam memeknya teteh. Teteh menjerit …. dan mulai menggerakan pantatnya … kadang naik turun, terkadang melingkar-lingkar. Gesekan demi gesekan membawa kami melayang layang jauh. 10 menit telah berlalu ….

Teteh menarik pantatnya dan menarik gw ke tempat tidur. Tubuh teteh terlentang, kedua kakinya dibuka lebar.

“Ayo … ndra … ayo masukin … cepat”




Agen Judi Poker - Gw mulai memasuki tubuhnya …. mulut kami berpagutan dan lidah kami saling membelai. Pinggul gw mulai naik turun dengan cepatnya mengimbangi putaran pantatnya teteh … sehingga terdengar bunyi ciprakan, akibat kocokan batang gw pada kemaluan teteh. Gerakan teteh mulai liar, kedua kakinya dilingkarkan ke pinggang gw.

“ooohh… ndra …. sssshh ….ohhh …. awww” teteh makin meracau sambil menggigit bibir bawahnya.

Sambil terus meremas dan kadang-kadang menggigit putingnya … gerakan gw pun terbawa liar.

“ndra …. kocok teruzzzz ndra …. teteh mau keluar”

Gw makin mempercepat tempo dan agak kasar. Masih terdengar erang kenikmatan dari mulut teteh.

“ohhh … ooohh …. ndra ….yang keras …ndra”

Kemudian kurasakan sensasi yang luar biasa, sepertinya kami akan mencapai bersama-sama, dan Ooooh…. CRett .. crett ….cret …. seperma gw muncrat didalam kemaluannya teteh. Bersamaan dengan terdengarnya jeritan kenikmatan dari mulut teteh “Ndraaaa …. ooh … ohhhh”.

Sejak saat itu, gw gak pernah lagi bertemu dengan teteh, bahkan komunikasi via telponpun gak pernah. Jika ditelpon ke kantornya … selalu menghindar. Berbagai maca pesan pun tidak pernah dibalasnya. Akhirnya gw nyerah dan berusaha untuk melupakan teteh.

Tujuh tahun kemudian, tanpa diduga gw bertemu teteh dalam suatu seminar di Jakarta. Rupanya teteh sudah lama tidak bekerja di hotel. Teteh masih seperti yang kukenal 7 tahun yang lalu. Teteh yang kalem dan tidak banyak bicara. Teteh yang tidak pernah meninggalkan senyum khasnya.

“apa khabar ndra ? Berapa tahun yah kita tidak bertemu ?”

“Teteh sendiri bagaiman khabarnya ?” gw malah balik bertanya.

Iiihh… gemes banget deh (dalam hati gw). Adik gw bisa mencium bau yg pernah dikenalnya, karena seketika itu juga langsung bangun.

Disela-sela coffee break dan lunch, kami banyak menghabiskan waktu dg obrolan-obrolan yang ringan, sambil menanyakan kegiatan masing-masing, tanpa menyinggung kejadian di kamar hotel itu.

Seminar hanya satu hari, tapi karena selesai pukul 19.00, teteh menginap di hotel yg sama dg tempat seminar. Katanya gak mungkin kalo pulang ke Bandung malam itu juga. “Ndra … besok antar teteh ke gambir yah …” Gw mengangguk dan berharap lebih dari sekedar mengantar.

“Teh … selesai seminar, kita jalan-jalan yuk !!” timpalku.

“Nggak ah .. teteh mau istirahat aja di kamar” katanya.

Selesai seminar, gw memaksa untuk mengantar teteh ke kamarnya. Teteh menolak keras. Tapi setelah di desak dan berjanji tidak akan macam-macam, akhirnya teteh mau.

situs Judi Poker - Para peserta seminar turun memakai lift menuju lobby, tetapi kami berdua naik lift ke atas menuju lantai 15. Di dalam lift kami diam membisu. Namun tanpa diduga … teteh menubruk gw dan menempelkan bibirnya dibibirku. Dengan cepat gw bisa menguasai diri dan mengimbangi serangan teteh. Tangan kiri teteh masih mendekap map seminar sementara tangan kanannya memegang kepala gw. Tangan kiri gw melingkar pinggangnya dan tangan kanan gw meremas pantatnya. Alamaak … teteh gak pakai Celana Dalam.

Aktifitas kami berhenti ketika bel lift berbunyi di lantai 7. Rupanya ada 2 orang tamu lain yg akan menuju lantai 12. Dada gw masih deg-degan gak karuan, jakun gw naik turun. Setelah orang tersebut turun di lantai 14 … gw hendak bergerak lagi, tetapi ditahan teteh.

“Teh … sejak kapan gak pakai Celana Dalam ?” tanyaku dengan napas memburu. Teteh hanya tersenyum …menggoda.

“Nih … ndra, ambil kunci kamar di dalam tas teteh” kata teteh santai. Gw mulai mencari-cari kunci dalam tas teteh …. alamak …. malah nemu Celana Dalam teteh yang berwarna hitam berenda. CDnya gw tarik keluar dan gw isep, bau khas wanita membuat libidoku makin naik ke ubun-ubun.

“Hey… kuncinya mana ?” kata teteh yang sudah tiba lebih dulu di depan pintu kamar. Gw sibuk membuka pintu kamar. Napsu kami berbedua sudah tidak bisa ditahan. Ketika pintu tertutup di belakang kami, langsung saja kami berdua terlibat dalam pergulatan yang sangat panas. Tas, map, sepatu, baju dll berserakan di dekat pintu. Bibir kami saling pagut, tangan teteh sudah membelai batang gw, tangan gw sudah menelusuri kesana-kemari. Gw bugil 100% sementara teteh masih memakai BH warna hitamnya, tetapi nenen nya udah keluar dari cupnya.

Teteh dulu … lain dengan teteh sekarang, kalo dulu masih memakai gaya convensional, tapi sekarang ……..

Gw menggerinjal kenikmatan, pasalnya batang gw sudah dalam genggamannya dan keluar masuk bibirnya yang mungil. Terkadang di sedot, kadang2 dijilatinya.

BHnya teteh udah gw buka sepenuhnya ….. teteh yang masih jongkok dan asik dg permainannya gw angkat ke tempat tidur. Posisi kami 69. Teteh dibawah masih nyedot batang gw, dan gw diatas mulai menjilati kemaluannya. Bau teteh (baunya soft, kayaknya dirawat banget tuh kemaluan teteh) mulai menyeruak ke dalam hidung gw.

10 menit berlalu … posisi kami berubah. Masih rebahan di tempat tidur …. teteh membelakangi gw …. dan gw penetrasi dari belakang. Tangan gw meremas-remas dan memelintir putingnya teteh. Pantat teteh bergerak memutar kadang-kadang naik turun ” ooohhh ndra…enak banget ndra” erangnya. Ganti posisi lain ndra” Gumam teteh sambil melepaskan adik gw. Kemudian Teteh menungging …. tanpa disuruh gw masukin kemaluannya teteh. Berbagai macam style udah kita cobain.

“Ayo ndra …teteh udah gak tahan … pengen keluar” erangnya.

Teteh terlentang, kakinya dibuka lebar-lebar. Batang gw sudah masuk ke dalam kemaluan teteh. Gerakan kami berirama, pantat gw naik turun, pantat teteh berputar-putar. Makin lama makin liar….. dan makin tidak terkendali.

Dan akhirnya …. Ahhhhh …. Crett…cret…cret. Semprotan air mani gw begitu kuatnya … hingga membuat teteh menjerit kenikmatan … karena bersama-sama mencapai puncak asmara. Tubuh kami terkulai lemas diatas tempat tidur….. Tak puas-puasnya gw mencium bulu-bulu halus dibawah ketiak teteh. Setelah mandi … kami turun ke coffee shop untuk makan. Selesai makan tanpa membuang waktu kami kembali ke kamar ……. sambil berjalan bergandengan, teteh membisiki gw ….. “Ndra….. teteh gak pake celana dalam …..

Post By : Bet2Poker