Saturday, August 31, 2019

Cerita Sex Terbaru - Nikamtnya Memperkosa Calon Pengantin Baru


Aku pernah berbagi kisah dengan teman-teman pembaca semua, dan aku akan melakukan hal yang sama sekarang untuk yang kedua kalinya. Statusku yang bebas (mahasiswa perantau) membuatku tidak terbatas dalam berbagai aktifitas, walau seringkali diantaranya bermuatan negatif. Pengalaman ini terjadi pada tahun 1999 di bulan November, dimana kota Surabaya sedang diguyur hujan. Merupakan pemandangan langka kalau Surabaya dicurahi hujan, karena lebih sering kota ini berada dalam kondisi kering. Kesempatan itu kumanfaatkan untuk berkeliling mengitari Surabaya karena suhunya agak bersahabat.

Aku berkeliling dengan menggunakan angkutan umum, ke tempat-tempat favorit dan belum pernah kujalani sebelumnya. Kali ini aku bersantai di Galaxy Mall, yang banyak dikunjungi WNI keturunan. Mataku liar melirik-lirik wanita putih mulus dan trendy. Entah kenapa sejak dulu aku terobsesi dengan wanita Chinese yang menurut pandanganku adalah tipikal sempurna dalam banyak hal. Di lantai paling atas, mataku tertuju kepada seorang gadis cantik dan seksi, sedang makan sendirian, tak ada teman. Dengan teknik yang biasa kulakukan, kudekati dia. Kami berkenalan sejenak dan dia menawariku ikut makan. Aku bilang aku sudah kenyang. Dia bernama Nina **** (edited). Kami seumuran atau paling tidak dia lebih tua dua tahun dariku. Setelah ngobrol agak lama, dengan mengeluarkan jurus empuk tentunya, dia mengajakku pulang bersama, karena aku mengaku akan menunggu angkutan sampai hujan reda.

Akhirnya, aku pun setuju, dan segera berangkat bersamanya. Di dalam mobil, aku tak bisa tenang karena ketika menyetir, aku bisa melihat dadanya yang montok dan paha mulusnya bergerak gesit menguasai kemudi. Tapi dia tidak menyadari itu, karena aku tahu dia tidak akan suka. Hal itu kusadari dari pembicaraan sebelumnya. Dia kelihatannya wanita baik-baik. Tapi konsentrasiku sangat terganggu apalagi jalanan di kota Surabaya yang tidak rata membuat dada indah yang bersembunyi di balik bajunya bergoyang-goyang. Ditambah lagi harum tubuhnya yang sangat merangsang. Akhirnya timbul pikiran jahat di otakku.


“Aku pindah ke belakang ya..” kataku.
“Kenapa?”
“Aku ngantuk, mau tiduran, nanti turunkan aku di jalan Kertajaya”, kataku berpura-pura.
Saat itu sejuta rencana jahat sudah merasuki otakku.
“Ok, tapi kamu jangan terlalu pulas ya.. nanti ngebanguninnya susah”, katanya polos.
Di kala otakku sudah kesetanan, tiba-tiba..
“Jangan berisik atau pisau ini akan merobek lehermu”, ancamku seraya menempelkan pisau lipat yang biasa kubawa. Itu sudah menjadi kebiasaanku sejak di Medan dulu.
“Don.. apa-apaan nihh..?” teriaknya gugup, karena terkejut.
“Aku peringatkan, diam, jangan macam-macam!” bentakku sambil menekan permukaan pisau lebih kuat.
Aku sudah kehilangan keseimbangan karena nafsu.
“Jalankan mobilnya dengan wajar, bawa ke daerah Petemon.. cepat..!”
“Ehh.. iiya.. iyahh..” jawabnya dengan sangat ketakutan.
Tas yang tadi diletakkan di jok belakang segera kubuka. Seluruh uang dan kartu kreditnya langsung berpindah ke kantongku.
“Bawa ke Pinang Inn.. cepat!” bentakku lagi.

Kali ini aku sudah pindah ke jok depan, dan pisau kutempelkan di pinggangnya. Sepanjang perjalanan wajahnya pucat dan sesekali memandangiku, seolah minta dikasihani.
“Jangan mencoba membuat gerakan macam-macam.. atau kamu kulempar ke jalan.. mengerti?” ancamku lagi sambil berganti posisi.
Aku mengambil alih kemudi. Entahlah, saat itu aku merasa bukan diriku lagi. Mungkin iblis sedang menari-nari di otakku. Dia hanya membisu, dengan tubuh gemetar menahan rasa takut. Tiba-tiba HP-nya berbunyi, kurebut HP itu dan kuhempaskan di jalan sampai pecah.
“Ingat.. jangan bertindak aneh-aneh.. kalau masih ingin hidup..” pesanku sesampainya di parkiran Pinang Inn.
Mobil langsung masuk garasi, dan aku menghubungi Front Officer. Kubayar, lalu kembali ke garasi.
“Keluar..!” Judi Online

Dengan wajar kugandeng dia masuk kamar. Kukunci dan kusuruh dia telentang di kasur yang empuk. Kunyalakan TV channel yang memutar film-film biru. Pinang Inn memang disediakan untuk bermesum ria. Dia kelihatan semakin ketakutan, ketika melihatku langsung membuka baju dan celana. Dengan hanya menggunakan CD, kurebahkan tubuhku di sampingnya dengan posisi menyamping. Pisau itu kugesek-gesek di sekitar dadanya.

“Agar proses ini tidak menyakitkan, kamu jangan bertingkah.. atau besok mayatmu sudah ditemukan di laut sana.. paham?”
“Don.. ke.. ke.. napaa.. jadi be.. gii.. ni? Apa.. salahku?” dengan ketakutan dia berusaha membuatku luluh.
“Salahmu adalah.. kamu memamerkan tubuhmu di hadapan singa lapar..”
Segera, seluruh bajunya kusobek dengan pisauku yang tajam. Mulai dari bagian luar sampai dalamnya. Kini dia telanjang bulat di antara serpihan pakaian mahal yang kusayat-sayat. Dia menagis, mata sipitnya bertambah sipit karena berusaha menahan air mata yang mulai mengalir deras ditingkahi isaknya yang sesenggukan. Sejenak aku tertegun menyaksikan keindahan yang terpampang di hadapanku. Dada putih mulus yang montok, tubuh langsing, dan.. ups.. liang kemaluannya yang merah muda bersembunyi malu-malu di antara paha yang dirapatkannya. Kubuka pahanya.
“Jangann Don.. kumohon jangan..” pintanya memelas. Aku sudah tidak peduli.“Hei.. Nin.. bisa diam nggak? Mau mati? Hah..?” ancamku sambil menampar pipinya. Wajahnya sampai terlempar karena aku menamparnya cukup keras.
“Silakan menjerit.. ini ruangan kedap suara.. ayo.. menjeritlah..”, ejekku kesenangan.

Segera kulebarkan pahanya, kuelus permukaan kemaluannya dengan lembut dan berirama. Sesekali dia menatapku. Ada juga desah aneh di bibirnya yang tipis. Aku terus mengelus kemaluan itu, sambil dua jariku yang menganggur mempermainkan puting susunya bergantian. Dia hanya bisa mendesah dan menangis. Kudekatkan wajahku ke sela paha mulusnya. Dengan perasaan, kukuak liang kemaluannya, indah sekali. Seumur hidup, baru kali ini aku melihat kemaluan wanita seindah itu. Bentuknya agak membukit mungil, ditumbuhi bulu yang halus dan lemas. Bibir kemaluannya kupegang, kemudian lidahku kujulurkan memasuki lubang yang nikmat itu. Kujilati dengan perlahan, mengitari seluruh permukaannya. 

“Shh.. Don.. Donhh.. jangaann.. sshh..” Nina sampai terduduk.
Ada sesuatu yang lucu. Dalam situasi itu sempat-sempatnya dia menggoyang pinggulnya mendesak mulutku, dan menjambak rambutku sesekali. Dalam hati aku tertawa, “Dasar wanita.. munafik.”
“Ayo.. Nin.. ayo..” kataku pelan mengharap cairan itu segera keluar membasahi kemaluan indahnya. Saat itu kesadaranku perlahan hadir. Perlakuanku kubuat selembut mungkin, namun tetap tegas agar Nina tidak bertindak ceroboh.
Kali ini lidahku mengait-ngait klitorisnya beraturan namun dengan arah lidah acak. Dia makin bergetar. Goyangan pinggulnya terasa sekali.

“Lho.. diperkosa kok malah enjoy.. ayo.. nangis lagi.. mana..?” olokku.
“Don.. jangannhh.. janganh..” balasnya malu-malu, berusaha menggeser kepalaku dari selangkangannya. Tapi setelah kepalaku digerakkan ke samping, malah ditariknya lagi hingga mulutku langsung terjatuh di bibir kemaluannya. Aku pun paham, dia ingin menunjukkan ketidaksudiannya, namun di lain pihak, dia sangat menginginkan sensasi itu.
“Nih.. aku kasih bonus.. silakan menikmati..” kataku sambil melanjutkan jilatanku.
Sementara tanganku yang kiri membelai payudaranya bergiliran secara adil. Kiri dan kanan. Sementara tangan kananku kuletakkan di bawah pantatnya. Pantat seksi itu kuremas sesekali.
“Oghh.. sshh..”

Nina menggelinjang menahan nafsu yang mulai merasuki dirinya. Sesaat dia lupa kalau sekarang dia dalam keadaan terjajah. “Sshh.. terrusshh..”
Perlahan lahan, cairan yang kunanti keluar juga. Secara mantap, lendir bening itu mengalir membasahi liang kemaluannya yang semerbak.
“Donnhh.. Donhh..” Dia berteriak di sela orgasmenya yang kuhadiahkan secara cuma-cuma.
“Aduh.. Nin.. yang benar aja dong..” ringisku karena saat orgasme tadi, kukunya yang lentik melukai pundakku.
“Maaf.. maaf Donhh..”
Aku berhenti sesaat untuk memberinya waktu istirahat. Aku berdiri di samping ranjang. Dia terkulai lemas. Pahanya dibiarkan terbuka. Kemaluan genit itu sudah mengundang batang kemaluanku untuk beraksi. Namun aku berusaha menahan, agar pemerkosaan ini tidak terlalu menyakitkan. Kami berpandangan sejenak. Dia sudah tidak melakukan perlawanan apa-apa, pasrah.
“Don.. aku tahu kamu sebenarnya baik, jangan sakiti aku yah.. aku mau menemani kamu di sini, asal kamu tidak melukai aku..” pintanya sambil mengubah posisi telentangnya menjadi duduk melipat lututnya ke bawah pantat. Liang kemaluannya agak tersembunyi sekarang.

“Kamu masih perawan nggak?” tanyaku ketus.“Iyah.. masih..”
“Nah.. sayang sekali, kalau mulai besok kamu sudah menyandang gelar tidak perawan lagi..”
“Ah..” dia tercekat.
“Don.. semua uang tadi boleh kamu ambil.. tapi mohon jangan yang kamu sebut barusan.. empat hari lagi aku menikah Don.. kumohon Don..”
“Ah.. daripada cowok lain yang merasakan nikmatnya darah segar kamu, mending aku curi sekarang..” kataku cepat sambil mendekatinya lagi.
“Don.. jangan.. kumohon..”
“Diam!”
“Ingat.. pisau ini sewaktu-waktu bisa mengeluarkan isi perutmu..” ancamku.

Nina terkejut sekali, karena menyangka aku sudah berbaik hati. Padahal aku juga tidak sungguh-sungguh marah padanya. Mungkin karena aku yang sudah terbiasa berteriak-teriak membuatnya ketakutan.
“Sekarang giliranmu”, kukeluarkan batang kemaluanku yang sudah agak terkulai.
“Kupikir aku nggak perlu menjelaskan lagi cara membangunkan preman yang satu ini..” kataku sambil mengarahkan kepalanya berhadapan dengan batang kemalauanku yang lumayan besar. Sejenak dipandanginya diriku. Tanpa berkata apa-apa dia memegang batang kemaluanku dan mengocoknya perlahan. Dikocoknya terus sampai perlahan, si batang andalanku naik.
“Cuma itu?” tanyaku lagi. 

Dibuka mulutnya dengan ragu-ragu, kebetulan sekali adegan di TV channel juga sedang memperagakan hal yang sama. Aku sebenarnya ingin tertawa. Tapi kutahan, karena gengsi kalau dia tahu. Dikulumnya batang kemaluanku. Aku berdiri di atas ranjang. Dia berjongkok dan mulai menggerakkan kepalanya maju mundur.
“Ahh..” aku mengerang merasa nikmat sekali.
Kulihat matanya sesekali melirik TV. Biar saja, pikirku dalam hati. Toh ini demi keuntunganku. Dijilatinya kepala kemaluanku. Tapi dia tidak berani menatap wajahku.
“Auhhgghh..”
“Jangan dilepas..” seruku tertahan.
Aku jongkok dengan mengarahkan kepala ke sela pahanya. Aku telentang di bawah. Posisi kami sekarang 69. Sewaktu berputar tadi dia menggigit kemaluanku agar tidak lepas dari mulutnya. Lucu memang. Dengan bibir kemaluan tepat di atas wajah, kujilati dengan mantap. Kali ini gerakan lidahku liar mengitari permukaan kemaluannya. Sesekali kusedot bukit kecil itu sambil memasukkan hidungku yang kebetulan mancung ke lubang senggamanya.

“Oghh.. Ahh..” Kami berseru bersahutan. Kubalikkan tubuhnya. Sekarang dia ada di bawah, namun tetap 69. Kali ini aku lebih leluasa menjilati kemaluannya.
“Augghh.. Donhh.. enakkhh.. terusshh..” pintanya.
Lalu kembali menyantap batang kemaluanku dengan garang. Sesekali aku merasakan gigitan kecil di sekitar kepala kemaluan. Pintar juga dia, pikirku dalam hati. 

Lidahku kujulurkan masuk ke lubang sempit itu dan menari di dalamnya. Pantatku kugoyang naik-turun agar sensasi batang kemaluan yang berada di kulumannya bertambah asyik. Sambil menjilat liang kemaluan itu, jari-jariku mempermainkan bibir kemaluannya.
“Ougghh.. Don.. enakkhh.. Donnhh.. ahh.. Donnhh..” serunya dibarengi aliran hangat yang langsung membanjiri lembah merah muda itu.
“Sekarang waktunya Nin.”
Aku mengambil posisi duduk di antara belahan kedua kakinya. Dia masih telentang. Kugesek lagi kepala kemaluanku yang sudah mengeras sempurna beradu dengan klitorisnya yang menegang. Dia setengah duduk dengan menahan tubuhnya pakai siku tangan, dan ikut menyaksikan beradunya batang kemaluanku dengan klitorisnya yang sudah menjadi genit. Batang kemaluanku itu kuarahkan ke liang kemaluannya.

“Jangann.. kumohon Donh.. jangan..” serunya tertatih sambil mencengkeram batang kemaluanku.
“Aku bersedia memuaskan nafsumu, dengan cara apa saja, asal jangan mengorbankan pusakaku.”
“Oh ya? Kalau dari anus mau nggak?” tantangku.
Tapi sebenarnya aku tidak lagi perduli karena kemaluanku sudah minta dihantamkan melesak lubang kemaluannya.
“Yah.. terserah kamu Don..”
“Nggak.. mau.. aku cuma mau yang ini, ini lebih enak..” teriakku sambil menunjuk liang kemaluannya.
“Nih.. pegang.. masukin..” Dengan ragu dipegangnya batang kemaluanku.
“Don.. apa tidak ada cara lain?”
“Cara lain? Ada-ada saja kamu.. Hei.. kamu jangan bertingkah lagi ya.. jangan sampai kesabaranku hilang. Kamu beri satu milyar pun sekarang aku nggak bakalan mau melepaskan punya kamu itu sekarang. Aku sudah nggak tahan.. paham.. paham? paham..?” bentakku dengan nada suara lebih meninggi. Pisau yang tadi kusembunyikan di bawah kasur kuacungkan dan kutekan kuat di dadanya.

“Donn.. sakitt.. jangann..” rintihnya ketika pisau tadi melukai dada putihnya. Aku terkesiap. Namun tak peduli.
“Ayo.. dimasukin..” kali ini pisau kutekan lagi.
Darah segar mengalir perlahan dari luka yang kuperbesar, walau tidak begitu parah.
Dengan berat disertai ketakutan, dipegangnya kemaluanku. Diarahkannya ke liang kemaluannya.
“Sulit.. sakitt.. Don.. ampunn.. Don..”
“Pegang ini”, kataku tidak sadar karena memberikan pisau itu ke tangannya. Dia juga tidak menyadari kalau sedang memegang pisau. Lucu sekali. Aku hanya bisa tersenyum kalau mengingat masa itu.

Aku menunduk dan menjilati kemaluannya. Dia melihatku menjilati barangnya. Sesekali kami bertatapan. Entah apa artinya. Yang pasti aku merasa sudah memiliki mata sipit yang menggemaskan itu. Digerakkannya pinggul besarnya seirama jilatanku. Kuremas juga susunya yang segar merekah.
“Augghh.. Ahh..” jilatanku kupercepat. Cairannya mengalir lagi walau tidak sebanyak yang tadi. Aku kembali duduk menghadap selangkangannya. Tiba-tiba aku sadar kalau sebilah pisau ada di tangannya. Segera kuambil dan kulempar ke lantai. Dia juga baru sadar setelah aku mengambil pisau itu. Namun sepertinya dia memang sudah takluk.

“Nin.. ludahin ke bawah.. yang banyak..” kataku sambil menunjuk kemaluannya. Kami sama-sama meludah. Kuoleskan liur yang menetes itu ke batang kemaluanku, juga ke kemaluannya. Sesekali dia juga ikut mengusap batang kemaluanku dengan air ludah yang dikeluarkannya lagi di telapak tangannya. Aku memandanginya dengan sayang. Dia juga seolah mengerti arti tatapanku itu. Aku segera mengecup bibirnya. Dia membalas. Kami berpagutan sesaat. Kurasakan batang kemaluanku bersentuhan dengan perutnya. Game Poker

“Ayo dicoba lagi..”
Kali ini dipegangnya kepala kemaluanku. “Ah.. Shh”
Dan.., “Oogghh.. aahh.. Shh..”
Kepala kemaluanku masuk perlahan. Sempit sekali lubang itu. Kusodok lagi perlahan. Dia hanya bisa menggigit bibir dan mencengkeram tanganku. Sesekali nafasnya kelihatan sesak. Namun ada juga desah liar terdengar lirih.
“Donnhh.. aku benci.. kaamu..”
Kusodok terus, sampai akhirnya semua batang kemaluanku terbenam di liang kewanitaannya. Aku tahu itu sakit. Namun mau bilang apa, nafsuku sudah di ujung tanduk.
“Brengsek.. Donhh.. baajingann.. kamu.. shh.. oghh”,


Aku tak peduli lagi umpatannya. Yang kurasakan hanya nikmat persenggamaan yang benar-benar beda. “Shh.. shh.. Donhh.. Donhh..”
Kupeluk dia erat-erat. Goyanganku makin liar. Aku hanya bisa mendengar dia mengumpat. Sesekali kupandangi wajahnya di sela nafasku yang ngos-ngosan. Beragam ekspresi ada di sana. Ada kesakitan, ada dendam, tapi ada juga makna sayang, dan gairah yang hangat. Kulihat titik-titik darah mulai mendesak lubang sempit yang tercipta antara batang kemaluan dan liang kewanitaannya. Seketika tagisnya meledak. “Donhh.. bajingann.. kamuu.. jahatt.. kamu Don.. ahh.. uhh..” dia memukul dadaku keras sekali.

Tangisnya makin menjadi. Aku iba juga. Kutarik kemaluanku dari liang kemaluannya. Darah segar mengalir memenuhi lubang yang memerah padam dan lecet. Kemaluanku kukocok sekuat tenaga ketika spermaku muncrat. “Ahh.. ahh..” Air maniku memancar keras membasahi dada dan sebagian wajahnya. Dia menangis sesenggukan.
“Nikmatnya memek perawan kamu Nin..” kataku tersenyum senang.
Aku langsung menjilati darah segar yang sudah membasahi pahanya. Segera kugendong dia menuju kamar mandi. Di bibir bak, kududukkan dia. Kuambil kertas toilet dan membasuhnya dengan air. Kuusap darah yang ada di sekitar kemaluannya dengan lembut. Darah di dadanya yang sudah mengering juga kulap dengan hati-hati.

“Kamu puas sekarang.. bukan begitu Don?” ejeknya di sela tangisnya.
Aku terdiam. Aku merasa menyesal. Tapi mau bilang apa. Nasi sudah menjadi bubur. Kubersihkan semua darah itu sampai tidak berbekas. Kujilati lagi kemaluannya dengan lembut. Aku tahu, yang ini pasti tidak bisa ditolaknya. Benar, dia mulai bergetar. Dipegangnya tanganku dan diremasnya jariku. Tissue yang kupegang dibuangnya, malah jemariku dituntunnya ke sepasang dada montok miliknya. “Ahh.. shh.. sekalian ajaa.. Don.. hamili.. aku.. biar kamu.. lebih.. puass..” katanya sambil mengangis lagi.

Aku sungguh tak mengerti. Terus terang di sana aku seperti orang bodoh. Tapi dengan santai kujilati terus kemaluannya. Diraihnya batang kemaluanku dan dikocok-kocoknya perlahan. Kemaluanku sudah terkulai. Lama dia mencengkeram kemaluanku sampai akhirnya bangkit. Nafsuku kembali membara. Kugendong lagi dia, dan jatuh bersama di ranjang empuk. Kami berpelukan dan berciuman lama sekali. Kumasukkan lidahku ke dalam mulutnya, dan menjilati rongga mulutnya. Entah berapa kali kami saling bertukaran air liur. Bagiku, air ludahnya nikmat sekali melebihi minuman ringan apapun. Ketika aku berada di bawah, aku juga menelan semua liurnya tatkala dia meludahi mulutku. Terserahlah, apakah dia marah atau bagaimana. Sepanjang dia merasa bebas, aku melayaninya. Hitung-hitung balas budi. Hehehe..

Aku bergerak ke bawah, menjilati tiap inci sel kulitnya. Lehernya bahkan kuberi tanda cupangan banyak sekali, walau aku tahu empat hari lagi dia akan menikah. Peduli setan.
“Ahh.. Don.. hhsshh.. yanghh.. itu.. nikhhmatt”, serunya tertahan ketika putingnya kusedot dan kujilati dengan bernafsu. Tanganku merayap ke bawah dan membelai lubang kemaluannya yang masih basah. Aku terus merangkak turun, menjilati perutnya dan mengelus pahanya dengan nakal. Sesampainya di sela paha kubuka lagi kedua kakinya, terkuaklah liang kemaluan yang kumakan tadi. Kali ini bentuknya sudah berbeda. Lubangnya agak menganga seperti luka lecet, namun tidak berdarah. Segera kujilati lagi untuk kesekian kalinya. “Donn.. enakhh.. nikmathh..”
Jari telunjukku kumasukkan lembut ke lubang itu sambil menjilati kemaluannya sesekali. “Aduhh.. duh.. enaknyaa.. Don.. jangan.. berhenti”, serunya sambil menggelinjang hebat. Pinggul itu bergerak liar mendesak mulutku. Kutindih dia dan kuarahkan batang kemaluanku. “Uhh.. sshh”, serunya sesak ketika batang kemaluanku kuhantamkan ke liang kenikmatan itu. Goyangan demi goyangan membuat erangannya semakin ganas. Tentu saja aku semakin beringas. Siapa tahan. BONUS UANG SAKU

“Donhh.. bajiingann!” untuk kesekian kalinya dia mengumpatku.
Entah apa maksudnya. Kali ini dia sangat menikmati permainan (setidaknya secara fisik, entahlah kalau perasaannya). Kepalanya terlempar ke sana ke mari dan nafasnya mendesah hebat.
“Nin.. punyaahh.. kamuu.. assiikkh.. ahh”, seruku ketika denyutan liang kemaluannya terasa sekali menekan batang kemaluanku. Kubalik dia, sehingga sekarang posisinya di atas.
“Don.. aku.. akan.. bunuh.. kamuu.. suatu.. saat..”
“Silakan.. saajahh..”
Kami berdua berbicara tak karuan.
“Oughh.. aihh.. sshh”, teriaknya menggelinjang sambil mencabuti bulu-bulu dadaku. Aku merasa kesakitan. Tapi biarlah. Dia sepertinya sangat menyukai.
“Donh.. kamu.. kamu..” dia tidak melanjutkan kata-katanya.

Tiba-tiba.., “Donhh.. Donhh.. bajingan.. ah..” serunya keras sekali, sambil menggoyang pantatnya dengan cepat dan menari-nari seperti kilat. Bunyi becek di bawah sana menandakan dia kembali orgasme. Tapi goyangannya tidak surut. Kucabut batang kemaluanku dan menyuruhnya membelakangiku sambil berpegangan pada sisi ranjang. Kuarahkan batang kemaluanku dari belakang dan, “Oughh.. oughh.. oughh.. oughh..” tiap sodokanku ditanggapinya dengan seruan liar. Kugenjot terus sambil meremasi kedua susunya yang ikut bergoyang. Lama kami pada posisi itu, tiba-tiba aku didorongnya dan dia berdiri di hadapanku. Aku ditamparnya keras dan memelukku erat. Ditariknya aku ke ranjang dan memegang kemaluanku. Ditindihnya aku, dia sendiri yang menghunjamkan kemaluanku ke liang kewanitaannya.

“Rasakan nihh.. bajingan.. shh”, teriaknya sambil menari-nari di atasku. Aku tahu dia akan orgasme lagi.
“Aduh..Nin..” pekikku tertahan ketika sekarang dia malah menggigit punggungku.
“Don.. Don..” dia berseru kencang dan memeluk erat kepalaku di dadanya. Kupeluk juga dia dan mengangkatnya. Kami berdiri di lantai. Dengan posisi ini aku bisa menyodoknya dengan sangat keras. Kurapatkan ke dinding, dan kupompa sekuat tenaga.
“Nin.. ahshh..”
“Donhh..”
Aku mengeluarkan sperma di dalam kemaluannya. Dia memelukku erat sekali. Kami berdua ngos-ngosan. Kuangkat dia ke ranjang. Kami terkulai lemas. Kutarik kemaluanku yang melemah dengan pelan. Kutarik sprei itu karena sudah berisi noda darah dan bercak cairan yang beragam. Kami tergeletak berdampingan, tanpa pakaian.

“Don.. kamu berhutang padaku, suatu saat aku pasti menagihnya.”
“Hutang apa?” tanyaku.
Dia tidak menjawab. Dengan perlahan dia memejamkan mata dan tertidur. Kupandangi wajahnya yang cantik. Tampak lelah. Hmm.. beruntung sekali calon suaminya. Kuelus rambutnya yang lurus indah dengan lembut. Kuciumi keningnya dan kupeluk dia. Aku membenamkan wajahku di dadanya dan terlelap bersama.
Besoknya kami bangun bersamaan, masih berpelukan. Aku sadar, dia tidak punya pakaian lagi. Segera aku keluar dan pergi ke toko terdekat. Kubeli T-shirt dan celana pendek. Ketika kembali ke kamar, dia membisu dan tak mau menjawab pertanyaanku. Didiamkan begitu aku tak ambil pusing. Kupakaikan T-shirt dan celana pendek ke tubuhnya. Dia masih tetap membisu.
“Ayo pulang..” ajakku. Dia melangkah lunglai. Kugandeng dia ke mobil, kududukkan di jok depan. Setelah isi kamar sudah kurapikan, aku langsung menyetir mobil. Sepanjang jalan dia hanya diam membisu.

“Nin.. aku tahu apa yang kamu rasakan. Tapi, satu hal yang aku minta darimu.. jangan membenciku untuk apa yang kuperbuat. Bencilah kepadaku karena aku bukanlah calon suamimu”, kataku agak kesal dengan sedikit berdiplomasi. Dia memandangku dengan gundah. Namun tetap membisu. Sampai di daerah rumahnya pun dia tetap diam.
“Oke.. Nin.. aku tak tahu apa yang kamu inginkan. Jika ada yang ingin kamu utarakan, lakukanlah sekarang sebelum aku pergi.”
Dia hanya diam membisu. Dipandanginya aku agak lama. Karena tidak ada jawaban, kudekati dia dan kucium tangannya. Dia tidak bereaksi.
“Bye.. Nin..” Aku segera beranjak pergi.

Empat hari kemudian aku memang secara diam-diam mendatangi daerah rumahnya. Benar, dari informasi yang kudapat dia memang sedang melangsungkan resepsi pernikahan di sebuah Resto mewah di pusat kota. Tapi aku tidak pergi melihatnya. Siapa tahu itu hanya akan jadi luka baru baginya. Pertemuanku terakhir dengannya terjadi di salah satu kafe di Surabaya. Saat group-ku manggung, aku melihatnya duduk di depan bersama seseorang (mungkin suaminya).

“Lagu ini kupersembahkan buat seorang wanita paling indah yang pernah mewarnai perjalanan hidupku”, aku pun segera menyanyikan tembang Mi Corazon dengan penghayatan yang dalam. Dia menikmatinya dengan tatapan syahdu ke arahku. Tentu saja tak seorang pun pernah tahu, bahwa sesuatu pernah terjadi di antara kami. Game Online

Sekarang setahun sudah lewat. Dia pernah juga meneleponku dan bilang kalau dia sedang hamil tujuh bulan. Ketika kutanya dimana dia saat itu, telepon segera ditutupnya. Well, ternyata aku pun sedang mengalami pemerkosaan darinya. Semoga ini bisa jadi pelajaran berharga buat sobat semua. Ups.. ternyata sekarang ada janji dengan Tante Stella.

Post By : Bet2Poker

Friday, August 30, 2019

Cerita Sex Terbaru - Diriku Yang Luluh Di Perkosa Teman


Novy ialah seorang mahasiswi berusia 22 tahun di suatu perguruan tinggi swasta ternama di Jakarta. Dia memiliki tubuh yang paling sempurna dan terawat. Tingginya 165 cm, dengan berat 55 kg. Rambutnya hitam sebahu dan dia memiliki payudara yang paling indah, bulat dan kencang berukuran 34B. Kulitnya putih dan wajahnya pun paling cantik.

Novy tergolong mahasiswi yang berprestasi di kampusnya. Tidak heran tidak sedikit sekali rekan prianya yang tertarik kepadanya, tetapi sampai ketika ini Novy masih belum punya pacar.

Pada sebuah hari Novy darurat harus kembali sendiri agak malam dari kampusnya, sebab ia mestimenyelesaikan tugasnya di laboratorium. Ketika dia sedang menantikan lift dari lantai 8, tiba-tiba Anto temannya datang.

“Hai, Novy.. mau kembali nih..?”
“Iya..”
“Bareng yuk turunnya..!” ajak Anto.
“Boleh..” tanpa rasa curiga Novy mengiyakan.

Nampaknya malam tersebut benar-benar sepi di kampusnya, melulu tinggal sejumlah orang saja tampak di lokasi parkir di bawah. Ketika pintu lift terbuka, mereka berdua juga masuk. Saat sedang di dalam lift, tiba-tiba suatu benda keras menghantam tengkuk Novy dari belakang, membuatnya langsung tidak sadarkan diri.

“Dukk..,” Novy terbangun saat kepalanya terantuk meja.


Dengan mata masih berkunang-kunang, dia menyaksikan bahwa dia sedang sedang di ruang kuliah di lantai 4 kampusnya. Tidak terdapat orang di situ. Dan saat dia menyaksikan jam di dinding, ternyata telah pukul 10 malam. Ketika Novy mengupayakan bergerak, dia baru menyadari bahwa tangan dan kakinya terikat.

Dia mencoba mencungkil diri tetapi tidak berhasil. Tiba-tiba pintu ruangan tersebut terbuka, dan muncullah tiga orang dari pintu itu. Dua lelaki dan satu wanita. Mereka seluruh temannya, Anto, Angga dan Shanty. Bandar Poker

“Shanty.. bantu gue Shan.., lepasin gue.. apa-apaan sih ini..? Kalian kalo berkelakar jangan keterlaluan dong..!” dengan tidak banyak kesal Novy bicara dengan Shanty.
“Elo inginkan apa sih Nov..? Ini bukan berkelakar tau..!” teriak Shanty.
“Apa maksud elo..?” Novy mulai panik.
“Kita inginkan buat perhitungan sama elo, Nov..! Selama ini elo tidak jarang kali jadi pusat perhatian, namun elo terlalu congkak untuk menyimak temen elo sendiri. Elo tau nggak kalo temen-temen tuh tidak sedikit yang nggak suka sama elo..! Sekarang saatnya elo guna ngasih sesuatu sama mereka..!” Shanty mendekati dan lantas menampar pipi kiri Novy.
“Elo inginkan apa sih..!” jerit Novy.
“Gue inginkan liat elo menderita malam ini, Nov. Karena sekitar ini elo tidak jarang kali mendapat segala yang elo inginkan…” kata Shanty.

Selesai Shanty berbicara, tiba-tiba pintu ruangan tersebut terbuka pulang dan masuklah 15 orang lagi, 10 orang laki-laki dan 5 orang perempuan. Mereka seluruh temannya. Tetapi sepertinya mereka seluruh senang menyaksikan Novy terbelenggu tidak berdaya laksana itu.

Tiba-tiba Shanty berteriak, “Teman-teman, berikut saatnya yang anda tunggu-tunggu. Malam ini anda boleh ngerjain si Novy sepuas kita.”

Semua berteriak kegirangan mendengar ucapan Shanty, kecuali Novy. Bulu kuduk Novy merinding mendengar itu, dia tidak dapat menginginkan apa yang bakal mereka kerjakan terhadap dirinya, saat Anto mendekati dirinya dan mencungkil ikatannya. Walaupun ikatannya telah dilepas, tetapi Novy tidak bisa berdiri, sebab kakinya lemas semua. Dia melulu dapat berlutut.

Shanty mendekati dirinya dan lantas berteriak di telinga Novy, “Sekarang elo mesti buka baju elo satu persatu hingga telanjang di depan anda semua..! Awas kalo berani melawan..! Gue tusuk perut elo..!” ancam Shanty seraya memegang gunting di tangannya.

Tidak percaya rasanya Novy mendengar itu, tetapi dia tidak berani menampik perintah Shanty, lagipula diancam dengan gunting tajam laksana itu. Akhirnya dengan tubuh gemetar, Novy mulai membuka kancing bajunya satu persatu dan melepaskannya ke lantai.

Selanjutnya dia mulai membuka kancing celana jeansnya dan menariknya ke bawah sampai sekarang Novy melulu mengenakan BH dan celana dalam yang berwarna hitam. Rupanya hari tersebut Novy menggunakan BH dan celana dalam yang paling seksi. Novy menggunakan BH tanpa tali yang unsur depannya melulu menutupi separuh dari payudaranya.

Dan celana dalam yang digunakan Novy lebih serupa dengan suatu tali yang melulu menutupi belahan vaginanya, sementara pantatnya sama sekali tidak tertutup. Semua laki-laki yang sedang di ruangan tersebut benar-benar terpesona menyaksikan pemandangan estetis di depan mereka itu. Novy gadis tercantik di kampus itu nyaris telanjang bulat, sampai-sampai penis mereka langsung menegang semua.

Shanty mendekatinya seraya mengacungkan gunting ke arahnya, dan mendorong Novy sampai jatuh terduduk.

“Sekarang elo mesti bikin seneng anda semua. Elo kini harus masturbasi disini. Cepat, kalo nolak gue potong nanti pentil susu elo..! Sekalian olesin nih badan elo pake minyak ini..!” kata Shanty sambil menyerahkan baby oil untuk Novy guna dioleskan ke semua tubuhnya.

Dengan ketakutan Novy menerima botol itu dan menuangkannya ke atas payudara, perut dan pun ke atas vaginanya. Kemudian Novy mulai meraba-raba tubuhnya sendiri dan meratakan baby oil itu ke semua tubuhnya seraya tidur telentang di lantai.

Sambil menangis sebab takut dan malu, tangan kirinya memijat-mijat payudaranya sendiri dan memilin-milin puting susunya, sementara tangan kanannya meraba-raba vaginanya yang ditumbuhi oleh rambut tipis.

Lama kelamaan Novy mulai terangsang dan menerbitkan suara erangan halus yang tidak bisa diatahan. Sementara itu, seluruh laki-laki di ruangan tersebut membuka bajunya sampai bugil dan mulai mengocok penis mereka sendiri hingga tegang. Sedangkan yang perempuan, kecuali Shanty meninggalkan ruangan itu.

Shanty justeru membawa kamera video guna merekam kejadian tersebut dan dia menakut-nakuti Novy bila dia berani melapor, Shanty bakal menyebarkan rekaman tersebut ke semua kampus, dan bahkan ke luar kampusnya.

Kemudian Angga mulai menjilati vagina Novy dengan lidahnya. Aroma khas dari vagina Novy menciptakan Angga semakin bernafsu menjilati vagina Novy. Sementara tersebut kedua orang lelaki yang memegangi tangan Novy pun ikut merasakan sebagian tubuh Novy.

Laki-laki yang memegang tangan kanan Novy menjilati dan mengisap puting susu Novy yang sebelah kanan, sedangkan laki-laki yang memegang tangan Novy yang sebelah kiri mengerjakan hal yang sama dengan payudara Novy yang satunya. Sambil meremas payudara Novy dengan keras, sesekali mereka pun menggigit dan unik puting susu Novy dengan giginya, sampai-sampai Novy merasa kesakitan. Kedua orang tersebut juga bergantian menciumi bibir Novy dengan kasar dan memainkan lidahnya di dalam mulut Novy.

Setelah puas menjilati vagina Novy, Angga pulang berlutut di selangkangan Novy dan mulaimenggosok-gosokkan penisnya di bibir vagina Novy. Sadar bahwa dirinya bakal segera kehilangan keperawanannya, Novy berjuang melepaskan diri sekuat tenaga, tetapi dia tidak bisa melawan tenaga keempat orang yang memeganginya.

Melihat Novy yang meronta-ronta, Angga semakin bernafsu dan dia segera menghunjamkan penisnya ke dalam vagina Novy yang masih perawan. Walaupun vagina Novy telah basah oleh air liur Angga dan cairan vagina Novy yang keluar, tetapi Angga masih merasakan kendala saat memasukkan penisnya, sebab vagina Novy yang perawan masih paling sempit.

Novy melulu dapat menangis dan berteriak kesakitan sebab keperawanannya yang sudah dia jaga sekitar ini direnggut dengan paksa seperti tersebut oleh temannya sendiri.

Sementara tersebut Angga terus memompa vagina Novy dengan cepat seraya satu tangannya meremas-remas payudara Novy yang bulat kenyal dan tidak lama lantas dia menjangkau puncaknya dan menerbitkan seluruh spermanya di dalam vagina Novy.

Novy melulu dapat diam telentang tidak berdaya di lantai, walaupun tangan dan kakinya telah tidak dipegangi lagi, dan menginginkan dirinya bakal hamil sebab saat ini ialah masa suburnya. Dia dapat menikmati ada cairan hangat yang masuk ke dalam vaginanya. Darah perawan Novy dan beberapa sperma Angga mengalir terbit dari vaginanya.

Setelah tersebut Anto maju untuk memungut giliran. Kali ini Anto mengusung kedua kaki Novy ke atas pundaknya, dan lantas dengan tidak sabar dia segera menancapkan penisnya yang telah tegang ke dalam vagina Novy. Anto tidak mengalami kendala lagi ketika memasukkan penisnya, sebab vagina Novy sekarang sudah licin oleh sperma Angga dan pun cairan vagina Novy, walaupun vagina Novy masih paling sempit.

Kembali vagina Novy diperkosa secara brutal oleh Anto, dan Novy lagi-lagi melulu dapat berteriak kesakitan. Namun kali ini Novy tidak berontak lagi, sebab dia pikir itu melulu akan menciptakan teman-temannya semakin bernafsu saja.

Tiba-tiba Anto menarik keluar penisnya dan dia duduk di atas dada Novy. Anto mendempetkan kedua buah payudara Novy dengan kedua tangannya dan menggosok-gosokkan penisnya salah satu celah kedua payudara Novy, hingga akhirnya dia memuncratkan spermanya ke arah wajah Novy. BONUS TURNOVER 

Novy gelagapan sebab sperma Anto tentang bibir dan pun matanya. Setelah tersebut Anto masih sempat mencuci sisa sperma yang menempel di penisnya dengan mengoleskan penisnya ke payudara Novy. Kemudian Anto menampar payudara Novy yang kiri dan kanan berkali-kali, sampai-sampai payudara Novy berwarna kemerahan dan menciptakan Novy merasa kesakitan.


Selanjutnya dua orang, Leo dan Reza maju. Mereka sekarang menyuruh Novy untuk memungut posisi laksana merangkak. Kemudian Leo berlutut di belakang pantat Novy dan mulai mengupayakan memasukkan penisnya ke lubang anus Novy yang paling sempit. Membayangkan kesakitan yang bakal dialaminya, Novy mengupayakan untuk berdiri, namun kepalanya dipegang oleh Reza yang segera mendorong wajah Novy ke arah penisnya. Kini Novy dipaksa mengulum dan menjilat penis Reza. Penis Reza yang tidak terlampau besar tertelan semuanya di dalam mulut Novy. DominoQQ

Sementara itu, Leo masih berjuang membesarkan lubang anus Novy dengan teknik menusuk-nusukkan jarinya ke dalam lubang anus Novy. Sesekali Leo menampar pantat Novy dengan keras, sampai-sampai Novy menikmati pantatnya panas. Kemudian Leo juga berjuang melicinkan lubang anus Novy dengan teknik menjilatinya. Novy menikmati sensasi mengherankan yang tidak pernah dia rasakan sebelumnya ketika lidah Leo menjilati lubang anusnya. Tidak lama lantas Novy pulang menjerit kesakitan. Rupanya pertahanan anusnya telah jebol oleh penis Leo yang sukses masuk dengan paksa.

Kini Leo memperkosa anus Novy perlahan-lahan, sebab lubang anus Novy masih paling sempit dan kering. Leo menikmati kesakitan sekaligus kesenangan yang spektakuler saat penisnya diapit oleh anus Novy.

Saat Novy berteriak, pulang Reza mendorong penisnya ke dalam mulut Novy, sehingga sekarang Novy melulu dapat menerbitkan suara erangan yang tertahan, sebab mulutnya sarat oleh penis Reza. Tubuh Novy terdorong ke depan dan ke belakang mengekor gerakan penis di anus dan mulutnya.

Setelah Leo menarik keluar penisnya dari anus Novy, temannya yang lain, Irvan, memungut kursi dan duduk di atasnya. Dia unik Novy menghampiri dan mengajak Novy guna mengangkangi penisnya menghadap dirinya. Irvan lantas mengarahkan penisnya ke vagina Novy, dan lantas memaksa Novy guna duduk di atas pangkuannya, sampai-sampai seluruh penis Irvan langsung masuk ke dalam vagina Novy.

Setelah itu, Novy dipaksa bergerak naik turun, sedangkan Irvan meremas dan menjilati kedua payudara dan puting susu Novy. Sesekali Irvan mengajak Novy guna menghentikan gerakannya untuk menyangga orgasmenya. Irvan dapat menikmati vagina Novy berdenyut-denyut laksana memijat penisnya, dan dia pun dapat menikmati kehangatan vagina Novy yang telah basah.

Irvan tidak bisa bertahan lama, sebab dia sudah paling terangsang sebelumnya saat melihat Novy diperkosa oleh teman-temannya yang lain, sampai-sampai dia langsung memuncratkan spermanya ke dalam vagina Novy. Novy kembali menikmati kehangatan yang mengalir di dalam vaginanya.

Selanjutnya, Iwan yang memungut giliran guna memperkosa Novy. Dia unik Novy dari pangkuan Irvan, lantas dia sendiri istirahat telentang di lantai. Novy diajak untuk berlutut dengan kaki mengangkang di atas penis Iwan. Kemudian secara kasar Iwan unik pantat Novy turun, sampai-sampai vagina Novy langsung terhunjam oleh penis Iwan yang telah berdiri keras.

Penis Iwan, yang jauh lebih banyak daripada penis-penis sebelumnya yang menginjak vagina Novy, masuk semuanya ke dalamvagina Novy, menciptakan Novy kembali menikmati kesakitan sebab ada benda keras yang masuk jauh ke dalam vaginanya. Novy merasa vaginanya dicabik-cabik oleh penis Iwan. Iwan memaksa Novy guna terus menggerakkan pinggulnya naik turun, sampai-sampai penis Iwan bisa bergerak terbit masuk vagina Novy dengan leluasa.

Kemudian Iwan mengapit kedua puting susu Novy dan menariknya ke arah dadanya, sehingga sekarang payudara Novy berhimpit dengan dada Iwan. Iwan benar-benar terangsang saat menikmati kedua payudara Novy yang kenyal dan hangat menempel rapat ke dadanya. Melihat posisi laksana itu, Shanty melepas ikat pinggangnya dan mulai mencambuk punggung Novy sejumlah kali.

Walaupun cambukan tersebut tidak terlampau keras, tetapi Novy tetap menikmati perih di punggungnya, sampai-sampai dia berhenti menggerakkan pinggulnya. Merasakan bahwa gerakan Novy terhenti, Iwan marah. Kemudian dia memegang erat kedua belah pantat Novy dengan tangannya, dan memaksanya bergerak naik turun hingga akhirnya Novy menggerakkan sendiri pantatnya naik turun secara refleks.

Ketika Iwan nyaris mencapai klimaks, dia mendekap Novy dan berguling, sampai-sampai posisi mereka sekarang bertukar, Novy istirahat di bawah dan Iwan di atasnya. Sambil menghirup bibir Novy dengan paling bernafsu dan meremas payudara Novy, Iwan terus menggenjot vagina Novy. Tidak lama lantas gerakan Iwan terhenti.

Iwan menarik keluar penisnya terbit dari vagina Novy dan segera menyemprotkan spermanya di dekat bibir vagina Novy. Kemudian dia unik tangan kanan Novy dan memaksa Novyuntuk meratakan sperma yang ada di dekat vaginanya dengan tangannya sendiri.

Setelah itu, seorang temannya yang lain, Eka, pulang maju memungut giliran memperkosa vagina Novy. Hampir sepuluh menit Eka memompa vagina Novy dengan kasar, menciptakan vagina Novy semakin terasa licin dan longgar. Sebelum menjangkau puncaknya, Eka menarik keluar penisnya dari vagina Novy dan memaksa Novy guna menadahkan kedua telapak tangannya guna menampung spermanya.

Setelah itu, Eka memaksa Novy guna mengusap sperma yang terdapat di telapak tangannya ke wajahnya dan meratakannya laksana orang membasuh muka. Semua temannya tertawa senang menyaksikan itu, sedangkan Novy menyangga jijik dan rasa malu yang luar biasa sebab diperlakukan dengan hina laksana itu. Kini wajah Novy telah rata oleh sperma kepunyaan Eka.

Kemudian lima orang lainnya secara bergantian memperkosa Novy di vagina, anus maupun mulut Novy. Mereka pun meremas-remas payudara Novy dan mencubit serta menggigit puting susu Novy keras-keras. Kini wajah, payudara, perut, punggung, vagina dan pantat Novy sudah sarat oleh sperma.

Bahkan kedua buah payudara Novy sekarang berwarna kemerahan sebab digigit dan diremas secara kasar oleh teman-temannya. Di punggung Novy pun tercetak jalur-jalur merah dampak dicambuk Shanty tadi.

Walaupun sudah diperkosa berkali-kali, tetapi rupanya Novy tidak menjangkau orgasme sama sekali, sebab dia berjuang menahannya. Melihat tersebut Shanty merasa kesal dan memaksa Novy untuk menjangkau orgasme dengan teknik bermasturbasi sendiri.

“Gila elo.., lagi diperkosa aja masih congkak nggak inginkan orgasme. Sekarang elo mesti orgasme.., cepat masturbasi lagi seraya nyukur bulu elo tuh hingga bersih..!” perintah Shanty

Shanty menyerahkan pisau cukur untuk Novy dan menyuruhnya untuk memotong bulu kemaluannya sendiri seraya bermasturbasi. Novy tidak berani melakukan apa-apa kecuali menurut. Sambil memblokir matanya, tangan kiri Novy mulai meremas-remas payudaranya sendiri seraya meratakan sperma yang terdapat di payudara dan perutnya.

Sementara tangan kanannya mulai memotong bulu kemaluannya pelan-pelan hingga habis. Novy tidak membutuhkan shaving cream lagi, sebab vaginanya telah licin oleh sperma dan pun cairan vaginanya.

Setelah selesai memotong bulu kemaluannya hingga habis, Novy mulai memasukkan gagang pisau cukur tersebut ke dalam vaginanya dan menggerak-gerakkannya terbit masuk perlahan-lahan. Vagina Novy terasa panas dan perih ketika Novy menyentuhnya. Rupanya dengan bermasturbasi sendiri, Novy lebih terangsang, dan kesudahannya lima menit lantas tubuhnya tiba-tiba mengejang, kakinya menekuk dan dadanya membusung menunjukkan kedua payudaranya mengacung tegak dengan puting susu yang mencuat keluar, menandakan bahwa Novy sudah paling terangsang.

Novy menerbitkan erangan yang tertahan seraya tangan kanannya terus menggosok vaginannya, dan tangan kirinya mengapit puting susunya sendiri. Akhirnya Novy merasakan orgasme yang luar biasa. Tubuh Novy kaku merasakan kesenangan luar biasa yang menjalar di semua tubuhnya, dan cairan vagina Novy mengalir terbit dengan derasnya.

Novy tidak bisa menutupi kesenangan yang dirasakannya ketika itu, sampai-sampai dia pun menerbitkan suara mendesah yang keras. Bahkan dia tak sempat bahwa dia sekarang sedang diacuhkan oleh tidak sedikit orang dan guna saat tersebut dia pun lupa bakal kesakitan yang diderita tubuhnya. Judi Poker

Belum pernah sebelumnya Novy merasakan orgasme sehebat itu, walaupun dia tidak jarang bermasturbasi di rumahnya. Ini sebab sebelumnya dia belum pernah bersangkutan badan, dan ketika ini dia baru diperkosa beramai-ramai. Dan sekitar diperkosa itu, walaupun sebetulnya Novy merasa terangsang, Novy menyangga orgasmenya sekuat tenaga dan kesudahannya semua tercurah saat dia bermasturbasi.

Setelah merasakan orgasme, Novy melulu terdiam kecapaian. Kesadarannya perlahan mulai pulang lagi dan rasa sakit pulang terasa di semua tubuhnya. Kedua kakinya tertekuk dan mengangkang lebar menunjukkan vaginanya yang telah licin mengkilat tanpa terdapat bulu kemaluannya sehelai juga sehabis dicukur.

Di selama vagina Novy tampak bercak-bercak merah darah perawan Novy dan pun sperma. Tangan kanannya menjulur ke samping dan tangan kirinya terlipat menutupi beberapa payudaranya. Tubuhnya licin dan mengkilat sebab keringat yang memenuhi dan pun karena sperma yang diratakan ke semua tubuhnya. Novy masih menangis pelan sebab sakit dan pun karena rasa malu yang menyerang dirinya. Namun Novy pun tidak bisa menutupi kesenangan luar biasa yang baru saja dirasakannya. Novy tidak dapat bergerak lagi.

Namun menyaksikan itu, nafsu teman-temannya kembali hadir dan mereka pulang maju bersamaan guna memperkosa Novy lagi. Kali ini Novy tidak dapat berontak sama sekali, sebab dia telah tidak memiliki tenaga lagi. Dia melulu terdiam dan tubuhnya mengekor saja gerakan pemerkosanya.

Novy laksana boneka yang sedang dipermainkan beramai-ramai. Kedua belas temannya pulang memperkosa vagina dan anus Novy yang telah terasa lebih longgar sesudah dimasuki tidak sedikit penis berkali-kali. Mereka pun memaksa Novy guna mengulum dan menjilati penis mereka, dan menelan seluruh sperma yang disemburkan ke dalam mulutnya.

Bahkan Novy diperkosa oleh tiga orang sekaligus yang memasukkan penisnya ke mulut, vagina dan anus Novy secara bersamaan, sedangkan dua orang lainnya mempermainkan payudara Novy.

Semua posisi yang barangkali dibayangkan dalam hubungan seks telah dipraktekkan oleh teman-teman Novy terhadap tubuh Novy. Kali ini Novy tidak powerful lagi menyangga orgasmenya, dan dia merasakan orgasme sejumlah kali, tetapi tidak sehebat yang kesatu. Setelah kedua belas orang temannya berlalu memperkosa dirinya guna kedua kalinya, Novy kesudahannya pingsan sebab kecapaian dan sebab kesakitan yang menyerang semua tubuhnya khususnya di vagina, anus dan pun kedua buah payudaranya. Novy sudah diperkosa secara mati-matian selama tiga jam lebih oleh dua belas orang temannya sendiri. Dan seluruh kejadian tersebut direkam oleh Shanty.

Ketika Novy terbangun, dia menyadari bahwa dirinya terbelenggu ke tiang listrik dalam suasana berdiri di lokasi parkir kampusnya yang terbuka. Saat tersebut keadaan masih gelap dan masih belum terdapat satupun orang maupun mobil yang datang. Kedua tangan Novy terbelenggu ke belakang dan kedua kakinya pun terikat ke tiang listrik.

Tubuhnya masih telanjang bulat tanpa selembar benang juga dan dia tidak bisa bergerak sama sekali. Ketika Novy mengupayakan berteriak, dia baru sadar bahwa mulutnya ditutupi oleh lakban, sampai-sampai dia tidak dapat menerbitkan suara sama sekali. Vagina dan kedua puting susu Novy pun ditempeli oleh lakban. Di dadanya tergantung kertas yang bertuliskan Silakan Nikmati Tubuh Saya. Game Poker

Post By : Bet2Poker

Thursday, August 29, 2019

Cerita Sex - Ngentot Dengan Tante Girang Di Bali


Namaku Agung, aku sangatlah percaya diri, Apalagi keramahan serta rendah hati adalah senjataku karena aku berprinsip banyak teman banyak pula rejeki, dan tidak kelewatan juga pasti banyak wanita yang tergoda.

Aku sangat menyukai wanita yang berumur sekitar 30 tahunan, dimana mereka umumnya sangatlah cantik, dewasa dan terlihat sangat anggun. Entah mengapa Tuhan memberi anugerah kecantikan kepada mereka yang berumur sekitar yg kusebutkan barusan.

Diawali dengan perkenalanku, dengan seorang pramuniaga yang sangat cantik, umurnya pas banget sekitar 30 tahunan gitu dan dia udah mempunyai anak satu. Namanya Novita, sangat mudah diingat dan mudah di hafal dari hatiku.

Perkenalanku itu berawal ketika aku sedang berlibur ke Bali. Sangat indah dan terpesona, disaat matahari tenggelam melihat seorang wanita memakai bikini di pinggir pantai. Apalagi di hiasi dengan rambut yang tergerai melambai-lambai tertiup angin sepoi-sepoi.


Dengan langkah yang pasti aku sapa dia dan di lengkapi dengan percakapan yang santai membawa suasana menjadi sangat akrab. Game Online

Setelah puas dengan ngobrol di pinggir pantai, tampaknya haripun sudah mulai gelap. maka kami berpisah sementara, lalu janjian kembali sekitar jam 9 malam.

Sampai di kamar hotel, aku segera mandi dan merubah penampilan, tak lama kemudian Novita menelponku untuk segera naik ke kamarnya.

Ting… Nong….” aku pencet bel kamar hotelnya.

“Hai, Novita, sedikit taktik maka kubelai rambutnya

“Ada apa Agung…” balas ucapan Novita manja

“Nih benang bikin rusak pemandangan aja,” jawabku, padahal benang itu tali BH bagi wanita untuk di letakkan di pundaknya.

“Ouuh ini emang udah dari sana buatnya seperti ini. Lagi kamu bisa aja bercandanya” ucapnya tersenyum manja

Novita ini wanita yang statusnya sebagai tante-tante, sebab suaminya sibuk kerja di luar negeri. Jadi dia sering liburan ke Bali untuk mencari pria berhidung belang atau brondong.

“Kenapa kamu gak larang suami kerja di luar negri Nov..?” tanyaku untuk memecahkan keheningan.

“Ah.. nantilah, biarkan saja dia bekerja di sana, karena aku masih suka berhubungan dengan pria lain” jawabnya

Widiiiihh… Hebat kamu Nov, bisa sendirian dalam kehidupan tapi sering goda-goda brondong juga di sekitar sini ya, kalau ada lowongan aku mau deh hehehe…” ucapku genit

Aku sengaja tertawa untuk meriuhkan suasana, karena kulihat diam-diam wajahnya menjadi sange.

“Ah kamu ini pantesnya jadi adikku lah,” jawabnya melecehkan keganasanku.

“Hahahaha…. aku malah terbahak-bahak karena ucapan itu. Meskipun dianggap adik kamu tapi tetap saja aku masih bisa buat adik loh.” Bandar Ceme

“Mana mungkin bisa seperti itu kamu” jawabnya bercanda

“Loh, kok ngak percaya… nanti kalau udah nyobain jangan sampai ketagihan ya” jawabku

“Yeee… siapa yang mau” godanya manja

“Aku yg mau sih, tapi kamu mau juga lah Nov…hehehe,,,” rayuku kepadanya.

Kamipun tertawa riang seakan-akan ngomong seperti itu PD sekali.

“Emang ya kamu, dasar buaya darat” jawabnya

Tanpa sadar kami ngobrol panjang lepar, maka lama-lama aku gandeng Novita dari samping dan tidak ketinggalan pula tanganku menggerayangi tokednya yang besar. Ternyata tidak ada expresi dari raut wajah Novita yang lanjut aku remasi terus bagian tokednya.

Begitu tanganku sampai pada bagian puting susunya, dia malah berkata seperti ini

“Ahhh.. dasar kamu udah mulai nakal ya…” ucap Novita ketika aku berhasil memencet puting susunya.

Dari expresinya yang membiarkan aku itu, maka aku mengambil keputusan untuk lebih dalam melakukan kesempatan emas ini. Dengan berani kucium telinga lalu turun ke bagian lehernya. Expresinya hanya diam saja, tapi reaksi tangannya menggenggam penisku dari luar celana membuat keadaan semakin hot.


Dalam keremangan lampu hotel, kulumat bibir tipisnya, nafas kamipun semakin menderu. Ternyata dia senior hot kiss yang melumat habis bibirku. DominoQQ

Kami berciuman beberapa menit lamanya dan Novita mengerti sendiri masalah hubungan sex ini dengan langsung membuka baju seksinya. Hingga tiada benang sehelai pun yang melekat di tubuh kami berdua.

Sungguh indah tubuhnya, dengan ukuran payudara montok dan belum kendur, ku anggap toked ini sangatlah sempurna. Masih dalam keadaan berdiri, kulumat lagi bibirnya dan mulailah turun ke bagian tokednya.

Kulumat yang kanan lalu pindah yang kiri, dan begitu seterusnya sampai dia merasakan kegelian dari permainan lidahku.

Aaaarrgghhhh… Ssssssshhhh…” suara desahan Novita ketika aku gigit puting tokednya.

Sudah puas dengan yang di toked, aku mulai turun lagi ke bagian vaginanya yang sebelumnya aku rebahkan dia di atas kasur.

Mataku melotot ketika melihat bentuk memeknya yang masih rapat dan di campuri dengan bulu-bulu memek yang halus. begitu aku endus lubang memek itu, Hmmm… wangi sekali vaginanya.

“Nyam… Nyam… Nyam… Nyam…” Nikmat sekali bibir memeknya ketika aku sedot habis.

Terus terang kemaluannya ini wangi sekali, ntah parfum apa yang ia gunakan, bibir vaginanya juga masih rapat dan segar.

Tanpa banyak mulut dan sensasi hubungan intim lagi, kumasukkan batang kemaluanku ke lubang memeknya dengan sekali hentakan.

Arrrrrrrghhhhh… Awwwwww… ” jerit Novita Judi Poker Terpercaya

“Idiiih pelan-pelan dong Agung…” tambah Novita ketika dia merasakan kesakitan

“Iya… Iya… Maaf sayang” Maka dengan penuh perasaan aku genjot dia, tampak pula dari raut wajahnya menikmati dorongan demi dorongan ke lubang memeknya.

Hanya sepuluh menit setelah itu tubuh Novita terasa menegang dan bergetar-getar kencang, aku mengerti kalau itu adalah gejala orgasme yg akan di capainya.

“Gung… Agung… Arhhh… Arrrghhh” begitu ucapan yang keluar dari mulutnya, yang aku tidak tau apa maksudnya.

Tangan, kaki, leher, dengkul, semua organ tubuhku bergetar. maka aku kumpulkan geteran itu lalu aku semburkan ke dalam lubang memeknya.

“Crooot… Crooot… Crooot…” Tersembur kencang ke dalam vaginanya yang aku tidak tau sampai kemana semburan itu. Aku sadar sulitnya mencabut penisku sebab jepitan di sekeliling kemaluannya mengeras dan mencengkram.

“Aduuuhh… Aduuuuh… capek aku Agung” komentar Novita

“Iya sih, justru aku yang lebih capek lagi, karena kan aku yang goyang kamu terus hehehe… tapi gpp lah, yang penting kamu bisa puas Nov” balas komentarnya

Pejuku yang meleleh ke lobang pantatnya dan jatuh di sprei segera di lap nya pakai tisue. dan akhirnya kami bersantai-santai dulu di kamar itu yang masih dalam keadaan telanjang bulat.

Setelah selesai, aku memakai baju lagi dan kembali ke kamar hotelku. Apalagi sewaktu pulang ke Jakarta, yang kebetulan kami satu kota maka aku antar dia ke depan rumahya.

Bye… Bye… sayang ” ucapku ketika dia turun dari mobilku sambil aku tepuk pantan seksinya

Hubungan ku dengan tante itu masih belanjut sampai sekarang, hingga semua kebutuhan hidupku di penuhinya. Enaknya itu ngewe gratis lalu di tambah duit jajan lagi” ucapku dalam hati. Bandar Poker

Post By : Bet2Poker

Wednesday, August 28, 2019

Cerita Sex Terbaru - Pengalamanku Bersama Therapy Sex Wanita Muda


Dari sebagian rekan saya yang seringkali memakai rutinitas saya ada satu yang selalu senantiasa menghubungi saya diwaktu jam-jam istirahat. Namanya Reni, wanita karir, berusia lebih kurang 28 tahunan,

Masalah soal materi Reni tidak kekurangan sebab dari pendapatan kerjanya telah lebih dari cukup. Semula pertemuan saya dengannya lewat rekan wanita saya yang sempat saya therapy sex serta memberitahukan pada Reni kalau saya dapat menolong buat wanita terasa hidup kembali jauh dari stress serta kejenuhan hidup keluarga.

Suaru sore saya memperoleh SMS dari Reni yang menyebutkan kalau ia menginginkan berjumpa dengan saya di satu diantara kedai minuman di Mall, karna saya tidak ada acara saya selekasnya pergi serta menanti sebagian menit sambih nikmati juice buah kegemaran saya.

Tidak lama berselang ada wanita celingak celinguk mencari suatu hal, saya berfikir sesaat serta dengan berani saya berikan kode, nyatanya benar ia yaitu Reni, wanita yang tengah saya tunggulah. Dengan enjoy kami bicara panjang lebar serta saya banyak dengarkan sebagian yang dirasakan yang akhir-akhir ini dirasakannya.


Sesudah sajian yang ada habis saya berinisiatif untuk mengajak Reni ketempat yang lebih privacy supaya saya bisa berkonsentrasi pada apa sebagai ganjalan-ganjalan dari hidupnya.

Di satu tempat dibilangan pinggir Jakarta kami menyewa satu kamar mungil yang begitu bersih serta alami. Therapy sex juga saya kerjakan dengan tidak lakukan pelecehan-pelecehan, saya berupaya selalu untuk professional dalam lakukan kerjaan sambilan saya ini.

Lebih kurang satu jam therapy sex saya kerjakan lalu kami beristirahat, tanpa ada berniat Reni menghidupkan TV yang ada di kamar itu, sesudah menganti sebagian chanel ada satu chanel yang melukiskan adegan-adegan sex (Film Blue) atau filem bokep. Ceme Online

Reni tertegun sesaat namun dengan selalu memandang serta dengan sedikit bernafsu, hal tersebut saya dapat rasakan dari gerakkan badan serta matanya. Jadi lelaki normal saya tidak munafik saya genggam tangannya untuk meredam gelora nafsunya walau demikian Reni melihat mata saya dengan penuh makna serta birahi, bibir kami berjumpa sama-sama menghisap,

tangan saya mulai bergerilya mencari tujuan, buah dadanya yang masih tetap sekel saya remas dengan penuh perasaan serta dengan sedikit keberanian saya susupkan lewat belahan baju serta BH, saya pilin-pilin putingnya hingga Reni mendesis, dengan tenang saya buka satu persatu baju kerjanya yang tinggal cuma Cdnya yang berwarna pink. 

saya selalu memilin-milin putingnya sembari kadang-kadang saya rengkuh buah dadanya, sesaat bibir saya selalu sama-sama berciuman dengan hotnya. Lidah saya mulai menciumi lehernya yang tahap, selalu turun ke buah dadanya bolak balik saya isap pentilnya satu persatu Reni semangkin mendesis..
“Teruss gigit Mass…”

Tangan saya mencari tujuan yang beda yakni kemaluan yang indah yang dihiasi rambut yang teratur rapi kriting, tanpa ada dikomando Cdnya saya bebaskan dengan mengkaitkan jempol kaki yang lalu diperosotkan kebawah. Reni makin mendesis,
“Mass puaskan Reni Mass… Reni telah lama tidak rasakan kesenangan begini Mas.. Selalu Mas input jarinya Mas.. ”
Jari saya menari-nari di bibir kemaluannya sehinga menyebabkan cairan bening yang hangat. saya mencari letak G-spotnya saya mainkan jari saya dengan mencubit-cubit kecil, selang beberapa saat Reni menggelepar seperti orang kejang, tangannya mendekap leher saya, sakit saya dibuatnya. Jari serta bibir saya selalu menari-nari seakan-akan tidak kenal capek.

Beberapat waktu lalu Reni buka semuanya baju serta celana hingga saya telanjang bulat, dibuangkannya satu persatu kelantai, bibirnya mulai mencari tujuan kebawah, sesudah Reni lihat kemaluan saya.
“Waww.. Kok besar sekali”
Sebagian waktu Reni terbengong-bengong dengan lembut saya dorong kepalanya hingga bibirnya yang mungil menuju sarang yang dikehendakinya, dijilatnya batang kemaluan saya dari ujung atas hingga kebuah pelir lantas diisapnya ujung batang sembari dikemot-kemot seperti makan es lilin serta tangannya mempermainkan biji pelr saya. Perasaan saya melayang nikmat serta nyaris terlepas kontrol.

saya dorong kepalanya ke belakang, gantian saya menjilati kemaluannya, saya putari bongkahan luar sembari menggigit kecil lantas saya isap bibir kemaluan yang sedikit membengkak karna darahnya telah turun ke bawah yang mengisyaratkan nafsu birahinya telah mencapai puncak, saya mainkan ujung lidah di dalam celah surgawi, oh indahnya, kepala Reni menggeleng-geleng sembari mendesis serta teriak kecil.. bandar Poker

“Mas mari Mas saya tidak tahann.. Mari Mas masukin Mas”
Lihat kondisi sesuai sama itu lidah saya turun kebawah hingga ke duburnya saya jilati dengan penuh perasaan, mungkin saja saya juga tengah birahi hingga tak ada rasa jijik atau mencium bau yang tidak enak yang tentu uueennakk tenan. Reni alami orgasme yang ke dua, dijepitnya kepala saya dengan pahanya yang mulus serta tertangani sembari tangannya menjambak rambut saya sembari bibirnya bertemura.

“Ohh… Ooh… Oohh my good.. ohh oohh my honey, my.. my.. ” Merancaulah dia dengan edannya.
Selang sebagian menit baru saya tujukan kemaluan saya keliang surganya dengan tempat ke-2 kakinya ditempatkan dipundak saya hingga bibir kemaluannya muncul serta menyempit sedikit-demi sedikit saya gerakkan betang kemaluan saya maju mundur sembari tangan saya meremas ke-2 belah buah dadanya yang makin kencang. 

Oh Mas.. Besar sekali Mas sesak rasa-rasanya punyaku ini”
saya tetaplah lakukan aktivitas maju-mundur serta Reni berteriak-teriak kecil sembari tangannya menarik-narik ujung sprei. Lalu saya balik badannya yang indah supaya tengkurap, saya angkat sedikit pantatnya supaya nungging, karna bibir kemaluannya muncul saya jilat-jilat, pantatnya naik semangkin tinggi,

baru saya tembak dengan meriam si jagur sebagai bebrapa dambaan beberapa wanita yang sudah rasakan kesenangan dengan saya karna kemaluan saya memiliki keunikan kepalanya besar lalu ada sedikit urat-urat yang mengerut yang menyebabkan sensasi apabila digesekkan di dalam kemaluan wanita, itupun berdasar pada pernyataan mereka.
saya gerakkan maju mundur sembari kadang-kadang saya tepok pantatnya karena sangat enaknya. Napsu saya makin bergelora merasa kedutan diujung batang kemaluan yang mengisyaratkan juga akan menumpahkan lahar yang panas.
“Ohh.. saya ingin keluaarr”

Tanpa ada jawaban Reni makin menggoyangkan pantatnya makin kencang serta berputar oohh.
Crot.. Crot.. Crot.. Crot..
Menyemprotlah lahar kesenangan, dunia ini seakan-akan melayang oh indahnya dunia, kudekap perutnya sembari kugigit punggungnya hingga menyebabkan warna merah yang riil. Sebagian waktu kami ambruk ke samping sembari tetaplah memeluk erat Reni dari belakang. Tertidur sesaat.

saya terbangun sesudah terdengar nada gaduh yang diakibatkan oleh seekor kucing yang melompat, mungkin saja kucing itu juga birahi kali. Kami bersihkan diri semasing, belum juga pernah saya menggunakan baju serta celana saya ditubruk kembali oleh Reni,

batangku di oralnya dengan tempat jongkok serta saya berdiri, saya berfikir biarlah Reni mencari kenikmatan sendiri supaya temukan jati dirinnya serta terlepas dari semua beban dibenaknya, tangannya menari-nari di lubang anus serta sekitar biji kemaluan ku yang menyebabkan mata saya merem meleh tidak tertahankan.. Agen DominoQQ

“Oohh, selalu sayang selalu sayang untuk aku melayang-layang jauh ke dunia beda, dunia yang penuh mesteri kesenangan, oohh”
Makin menjadi-jadi jilatannya di batang kemaluanku. Kujambak rambutnya yang terurai sembari meremas-remas menahan kesenangan yang begitu, dikulumnya ke-2 biji saya smbil matanya menyorot sendu ke muka saya, ooh bidadariku merasa menginginkan terbang.


Tempat saya duduk karna tidak tahan berdiri sembari menimati kesenangan hingga dengkul ini merasa lemas tidak bertulang. Sebagian menit lalu saya tidak tahan serta kedutan diujung kemaluan saya mulai merasa dengan tenaga yang terkumpul di ujung kemaluan saya muntahkan lahar panas saya didalam rongga mulutnya yang seksi, hingga semprotan paling akhir, ditelannya habis serta bersih, serta Reni berkata.  Judi Online

“Enak Mas, spermamu gurih agar saya awet muda.. Ohh my baby”
Memanglah sperma dapat jadikan wanita awet muda serta bisa menyingkirkan bercak-bercak pada kulit muka apabila diberi sisi yang berbecak. Sperma tidak jadi toksin karna sperma yaitu sama dengan telur ayam dengan kandungan protein yang tinggi, namun untuk menikmatinya butuh birahi yang tengah naik supaya tidak terasa jijik serta geli.

Dari pertemuan itu saya sekian kali lakukan terapi sex, namun saat ini Reni dipindahkan diseberang pulau hingga kemungkinan kecil untuk berjumpa. Yang tentu kunci dari kesenangan bersetubuh yaitu keiklasan keduanya janganlah ada dusta di antara kita apabila menginginkan ngesek yang indah.

Dari sebagian pertemuan yang sudah saya kerjakan terkecuali Reni memanglah memiliki keunikan sendiri, semuanya memanglah nyaris sama namun kesenangan berlainan, saya lebih sukai ngentot dengan wanita 1/2 baya, karna rata-rata mereka tidak tabu dan munafik,

apabila keinginannya menginginkan lakukan yah lakukan tanpa ada berpura-pura serta yang paling saya sukai yaitu kedewasaan jadi bisa menaruh rahasia meskipun itu susah dikerjakan serta yang paling terkesan wanita 1/2 baya sudah mengetahui apa yang perlu dia perbuat apabila pasangannya telah mulai naik, serta tidak beberapa enggan lakukan oral jika memang perlu tanpa ada dipaksa maupun diminta.  Bandar Poker

Hingga sekarang ini terkadang saya rasakan begitu enaknya therapy sex dengan wanita yang isi rongga dunia lelaki, serta yang tentu semuanya yang disampaikan wanita yang berkencan dengan saya berkomentar.. Waw besar bangett sich punyamu seperti terong bule.

Post By : Bet2Poker

Tuesday, August 27, 2019

Cerita Dewasa - Melakukan Hubungan Badan Dengan Dosen Cantik


Banyak orang yang memanggilku Bayu seorang mahasiswa dari salah satu kampus ternama di ibu kota, Dengan berpenampilan slengean membuatku bnayak di kenal, karena memiliki wajah keren di tambah otak yang encer juga. Sehingga bukan hanya sesama mahasiswa kampus namun dosenpun banyak yang mengenalku. Terlebih aku adalah anak dari salah satu donatur tetap kampus ini.

karena hal itulah aku banyak di dekati oleh banyak gadis kampus, mulai dari yang binal sampai yang santunpun mencari perhatian padaku. Tapi aku belum terpengaruh juga akhir-akhir ini karena aku merasa masih muak dengan hubungan yang ada statusnya. Apalagi aku lihat banyak gadis yang terlalu agresif mencoba mendekati aku dengan segala cara.

Hingga aku bosan hingga akhirnya aku bertemu dengan seorang wanita cantik, di tempat parkir pagi tadi. Aku yakin kalau dia mahasiswa baru di kampus ini, karena meskipun tidak tahu semua wajah gadis kampus ini. Namun untuk urusan gadis cantik dan seksi semua ada di memori otakku, tapi gadis satu ini begitu beda dia sangat cantik dengan wajah manisnya tanpa di penuhi make up tebal.

Hampir dari tadi aku mencarinya, namun aku tidak menemukannya juga, sampai akhirnya jam kuliahku berakhir. Dan akupulang dengan hati yang masih diliputi penasaran dengan cewek tadi, sebelum pulang kerumah aku masih mampir dulu di sebuah cafe tempatku biasa mangkal dengan teman kampusku. Tapi hari ini aku sendirian ke sana dan menduduki tempat strategis, yang dapat lalu lalang orang yang keluar masuk di cafe itu.


sampai akhirnya di saat aku sedang menyantap makanan yang aku pesan, aku melihat cewek tadi keluar dari cafe yang aku tempati. Aku segera berhenti dari makanku dan berlari keluar cafe namun ternyata lagi-lagi dia sudah menghilang. Ada perasaan kecewa dariku kenapa dari tadi aku tidak menyadari kalau dia ada di cafe itu, padahal bajunya masih sama dengan yang tadi.  Cerita Dewasa

Tapi aku malah melihat keluar jendela sejak masuk cafe ini. Dengan perasaan kecewa aku kembali pulang, sampai dirumah aku tidak semangat untuk belajar ataupun membaca buku yang yang biasany aku baca kembali setelah dari kampus. Yang ada aku mengambil laptop dan membuka situs dewasa di sana aku mencari cerita ngentot dan membacanya sampai beberapa cerita ngentot yang aku baca.

Hingga akhirnya akupun merasakan kantuk dan segera aku merebahkan diri di atas kasurku. Berharap dapat memimpikan gadis cantik yang membuatku penasaran tadi. Hingga keesokan harinya aku terbangun dengan tubuh lunglai, entah kenapa hari ini aku merasa capek yang teramat sangat bahkan aku segan untuk berangakt kuliah namun aku memaksa tubuhku untuk segera berangkat.

Sampai di kampus aku langsung masuk kelas namun tidak bersemangat juga, karena pikiranku masih terpikir pada gadis yang membuatku penasaran kemaren. Begitu dosen datang aku langsung mendengarkan penjelasannya sampai akhirnya jam pertama telah usai. Aku ingin segera meninggalkan kelas namun keburu dosen mata kuliah selanjutnya datang dan itu membuatku terkejut. 

Bagaimana tidak ternyata dosen yang ada di depanku adalah cewek cantik yang menjadi rasa penasaranku mulai kemaren, akhirnya dari perkenalan tadi aku tahu kalau dia adalah dosen baru di kampus ini. Dan mulai hari itu aku langsung mencari perhatiannya mulai sering memberikan pertanyaan sampai menggodanya secara blak-blakan. Awalnya dia marah tapi lama-kelmaan tidak juga.

Hingga akhirnya aku dekat dengan Bu Dona nama dosen cantik itu, dia baru berumur 27 tahun pantas saja masih terlihat begitu muda dan sangat modis. Dan dari penuturannya aku tahu kalau dia juga baru pindah ke kota ini juga, dan diapun tinggal di tempat kos. Saat aku bilang untuk mencari rumah kontrakan saja, dia secara terang-terangan bilang kalau belum mampu melakukan itu.

Dapat membeli satu unit mobil saja sudah cukup baginya, karena dia harus membantu keluarganya juga di kampung. Setelah dua bulan mendekati Bu DOna akhirnya aku berani menembaknya, awalnya dia tidak menerima cinta dariku. Karena dia takut kalau aku hanya akan memainkan hatinya, tapi setelah aku memberi pengertian dan sikap yang lebih padanya akhirnya diapun menerimanya. 

Tapi dengan syarat aku tidak boleh bersikap romantis di kampus bahkan aku harus menyembunyikan hubungan kami. Dengan alasan takut sampai dia di pecat di kampus ini. Aku begitu senangnya mendengar balasan cinta dari Dona, gadis yang terpaut 6 tahun umurku. Banyak mahasiswa kampus yang takjub dengan cara mengajar Bu Dona, dia bukan hanya idola bagi mahasiswa namun dosen yang belum menikahpun mencari perhatian bu DOna.

Hal itu membuatku cemburu tapi aku hanya bisa memendamnya, setiap mau pulang dari kampus dan ketika aku berniat mengantarnya. Maka Dona akan menungguku di halte depan atau dia akan sembunyi dari yang lain baru setelah itu dia akan masuk kedalam mobilku. Ketika Dona bertanya apa aku anak orang kaya, aku bilang kalau ayahku hanya pekerja kantoran biasa.

Dia menerima alasanku itu, karena dia bilang dia takut kalau berhubungan dengan seorang cowok anak dari orang kaya. Karena biasanya mereka hanya mengandalkan harta orang tuanya. Dan hal itu membuatku tidak jujur pada Dona, sampai akhirnya pada suatu hari ketika aku di panggil rektor kampus dan dari sana Dona tahu kalau aku anak dari donatur tetap kampus ini. Capsa Online 

Dia langsung berubah sikapnya padaku. Dan tidak mau lagi berhubungan denganku bahkan hpnya tidak aktif lagi, akupun merasa bosan dan kesal akan sikapnya yang berubah drastis itu. Karena sudah 2 minggu akhirnya aku tidak sanggup juga dan bolos kuliah hingga hampir seminggu lebih padahal aku belum pernah begitu dan aku minta mamaku untuk bilang kalau aku sakit.

Setelah delapan hari aku di rumah terus, dan hampir setiap hari ada teman yang menjengukku namun aku bilang pada pembantuku untuk tidak menerima tamu kecuali seseorang dengan nama Dona. Dan hari itu Dona datang betapa senangnya aku kala itu, dengan berpura-pura berbaring di tempat tidurku . Aku menyuruh pembantuku untuk mengantar Dona ke kamarku dan kebetulan hari ini orang tuaku tidak ada di rumah.


Ketika Dona masuk langsung saja aku mempersilahkan dia masuk dan duduk di samping tempat tidurku. Sambil meraba-raba keningku aku hanya terdiam sambil menatapnya dengan begitu tajam, dan tanpa aku duga Dona langsung memeluk erat tubuhku kemudian dia menciumku bertubi-tubi saat itulah aku mengangkat tubuhnya dan memangkunya di atas tubuhku yang terlentang.  Agen DominoQQ

Kembali Dona menciumku tanpa sungkan lagi kami sama-sama saling melumat, dan aku langsung memnbuka baju DOna tapi dia ” Jangan Bayu.. aku takut kamu nanti.. ” Aku mengerti maksudnya langsung saja aku jawab ” Aku akan bertanggung jawab sayang… ” Kemudian aku langsung mencium Dona kembali dan kamipun saling bergumul di atas kasurku kala itu.

Tanpa menunggu lama kami sudah tanpa busana sehelaipun, dengan gairahnya aku tancapkan kontolku pada memek Dona yang sedari tadi melebarkan pahanya. Aku gerakan pelan pinggulku ” AAgghh… aaaaghhhh… aaaaghhh… uuuuggggghghhhhh… aaaaghh… sa.. yang.. ” Kataku di atas tubuh Dona sedangkan dia hanya menggigit bibirnya tanpa berani menatap mataku.

Dari sana aku tahu kalau dia baru pertama kali melakukan adegan sex seperti dalam cerita ngentot ini. Semakin lama aku tancapkan semua kontolku hingga masuk seluruhnya pada memek Dona ” OOuuugghh… ooouuuggghh… aaaagghh… ooouugghh… cepat sayang… nanti.. ada …orang… aaaaghh…aaaghh…” Dia masih takut ketahuan ternyata karena aku kasihan sama DOna.

Akhirnya aku percepat goyanganku pada memek DOna, hingga terasa kontolku menembus memeknya ” OOuughh… aaaghh.. oooouugggghh… aaaaagghhhhhhhh… ooouuuugghhhh… aaaaagghhhh… terus… sayang… ” Tanpa aku sadar spermaku tumpah saat itu juga, sebenarnya aku merasa malu sama DOna. Tapi dia tidak ada pengalaman kurasa, karena begitu cepat aku klimaks. Bandar Poker Online

Dia masih memeluku dengan eratnya sambil berkata ” Makasih ya sayang… ” Katanya dan mendekap erat tubuh bugilku. Aku berkali-kali mencium wajah Dona sambil terus membelai-belai tubuhnya yang memelukku erat. Kemudian aku berkata ” Sayang aku tahu kamu nggak percaya sama cowok sperti aku… karena itu aku berjanji kalau aku akan menjadi cowok yang lebih baik dari sebelumnya.. ” Dia memandangi wajahku lalu menciumku.

Post By : Bet2Poker